Antarpapua.com – Manfaat cokelat untuk kesehatan cukup beragam. Selain sebagai camilan yang lezat, salah satu manfaat cokelat adalah memperbaiki mood. Namun, konsumsi cokelat secara berlebihan dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, Anda perlu lebih cermat dalam mengonsumsi cokelat.
Cokelat berasal dari biji kakao yang dapat diolah menjadi beragam jenis makanan dan minuman. Oleh sebab itu, cokelat sering digunakan sebagai campuran untuk membuat kue, biskuit, permen, dan es krim.
Meski konsumsinya sering dikaitkan dengan pertambahan berat badan, sebenarnya ada banyak manfaat cokelat untuk kesehatan jika makanan ini dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Pasalnya, cokelat kaya akan kandungan antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan katekin yang diketahui baik untuk tubuh.
Beragam Manfaat Cokelat untuk Kesehatan
Ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa Anda peroleh jika mengonsumsi cokelat dengan porsi yang cukup, antara lain:
1. Meningkatkan energi
Meski tidak sebanyak kopi, cokelat nyatanya memiliki kandungan kafein yang dapat membantu meningkatkan energi. Oleh sebab itu, konsumsi cokelat secukupnya dapat membantu Anda lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Memperbaiki mood
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cokelat dapat merangsang otak untuk memproduksi lebih banyak hormon endorfin dan serotonin yang dapat membuat Anda merasa bahagia. Tak hanya itu, cokelat juga dapat menurunkan hormon kortisol yang dihasilkan tubuh ketika stres.
Berkat kedua fungsi di atas, cokelat diketahui dapat memperbaiki mood sehingga cocok untuk dikonsumsi sebagai mood booster.
3. Mengendalikan nafsu makan
Penelitian lainnya menyebutkan bahwa makan cokelat, terutama cokelat hitam, sebelum atau sesudah makan bisa memberikan efek kenyang lebih lama. Efek ini akan mencegah Anda untuk mengonsumsi makanan lain. Dengan begitu, berat badan pun akan tetap terjaga.
Namun, perlu diingat, mengonsumsi cokelat secara berlebihan, terlebih cokelat yang diberi tambahan gula dan susu, justru dapat memicu bertambahnya berat badan.
4. Meningkatkan imunitas tubuh
Manfaat cokelat yang satu ini berasal dari kandungan flavonoid di dalamnya. Flavonoid sendiri diketahui memiliki sifat antioksidan dan antiradang yang mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuh menjadi tidak mudah terserang bakteri atau virus penyebab penyakit.
5. Mengontrol kadar gula darah
Manfaat kandungan flavonoid dalam cokelat yang tidak kalah penting adalah mengontrol kadar gula darah sehingga dapat mencegah terjadinya resistensi insulin dan diabetes.
Namun, untuk mendapatkan manfaat ini, Anda perlu lebih cermat dalam memilih cokelat yang akan dikonsumsi. Beberapa jenis cokelat telah diberi gula tambahan dan justru bisa menyebabkan diabetes bila dikonsumsi secara berlebihan.
6. Memelihara fungsi dan kesehatan otak
Konsumsi beberapa jenis cokelat, salah satunya cokelat hitam, dengan tidak berlebihan diduga membantu menjaga kesehatan dan fungsi otak. Hal ini karena kandungan flavonoid di dalamnya mampu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
Tak hanya itu, kandungan katekin dalam cokelat juga bisa mencegah terjadinya penurunan fungsi otak sehingga membantu mengurangi risiko terjadinya demensia atau pikun.
7. Menurunkan kadar kolesterol
Manfaat cokelat selanjutnya adalah menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Hal ini karena flavonoid yang terkandung di dalamnya dapat mengurangi penyerapan kolesterol sehingga berpengaruh pada kadar kolesterol total di dalam tubuh. Tak hanya itu, flavonoid juga dapat membantu pengeluaran kolesterol melalui feses.
8. Mencegah penyakit jantung
Meski tidak secara langsung mengobati atau mencegah penyakit jantung, kandungan flavonoid dalam cokelat diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. Kondisi ini tentunya baik untuk kesehatan jantung dan bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.
9. Mencegah stroke
Tak hanya mencegah penyakit jantung, kandungan flavonoid dalam cokelat juga dapat melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko terjadinya penyumbatan di pembuluh darah.
Efek ini menjadikan cokelat sebagai salah satu makanan yang baik untuk dikonsumsi guna mencegah terjadinya stroke. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas cokelat dalam mencegah penyakit stroke.
10. Menghambat pertumbuhan sel kanker
Antioksidan yang terkandung dalam cokelat diyakini dapat mencegah kerusakan sel yang menjadi salah satu penyebab kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa rutin mengonsumsi cokelat dapat menurunkan risiko terkena kanker.
Meski begitu, studi mengenai efek antikanker pada cokelat ini masih sangat terbatas sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai peran cokelat dalam mencegah petumbuhan sel kanker.
Tips Aman Mengonsumsi Cokelat
Meski memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, konsumsi cokelat secara berlebihan, terutama yang mengandung gula tambahan, dapat menimbulkan risiko terjadinya masalah kesehatan, seperti kerusakan gigi hingga berat badan berlebih.
Pada beberapa orang, cokelat atau bahan tambahan yang ada di dalamnya, misalnya kacang dan susu, juga bisa menimbulkan reaksi alergi.
Selain itu, cokelat juga mengandung kafein yang bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat menimbulkan efek samping berupa peningkatan detak jantung, sering buang air kecil, sulit tidur, sembelit, dan migrain.
Agar aman dan terhindar dari risiko tersebut, Anda dianjurkan untuk lebih cermat dalam mengonsumsi cokelat. Berikut ini adalah beberapa tips mengonsumsi cokelat yang dapat Anda lakukan:
- Pilihlah cokelat hitam yang mengandung kakao 70–85%.
- Hindari terlalu banyak mengonsumsi cokelat susu karena biasanya telah diberi gula tambahan dan mengandung lebih banyak lemak.
- Batasi konsumsi cokelat setidaknya hanya 25–30 gram setiap harinya.
- Perhatikan nilai gizi yang biasanya tertera pada kemasan cokelat batang atau bubuk cokelat sebelum mengonsumsinya.
Bila Anda mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi cokelat, seperti sakit kepala, mual, atau muntah, segera periksakan diri ke dokter agar penanganan yang tepat dapat dilakukan. Selain itu, dokter juga dapat menentukan batas konsumsi cokelat sesuai kondisi Anda agar manfaat cokelat dapat diperoleh secara maksimal.
(alodokter.com/Antarpapua.com)