2 Ribu Karyawan PTFI Sama Sekali Belum Terima Vaksin

Antar Papua
Vice President Govrel PTFI, Jonny Lingg. Jumat (04/03/2022) Foto : Anis

Timika, APN – Karyawan PT. Freeport Indonesia (PTFI) sebanyak 2000 orang, belum menerima vaksin sama sekali.

“2 ribuan Karyawan PTFI itu belum divaksin seperti vaksin pertama, dan saya tidak tau alasannya apa, tetapi tidak boleh dipaksakan kan,” tutur Vice President Government Relation PTFI Jonny Lingga Kepada Awak Media saat ditemui Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika, Jumat (04/03/2022).

Johnny melanjutkan ada alasan-alasan tertentu yang membuat 2000 karyawan tersebut belum divaksin.

“Itu (karyawan) tetap kita imbau supaya mereka mau bersedia untuk divaksin, kita akan kejar terus, sehingga karyawan yang vaksin kedua akan divaksin boster,” ucapnya.

Total jumlah karyawan PTFI yang telah divasksin sudah mencapai 91 persen dari 28 ribu karyawan. Sehingga tersisa sekitar 2 ribuan yang sama sekali belum divaksin. Sementara untuk kasus Covid per Jumat (04/03), menurun menjadi 120 kasus setelah sebelumnya mencapai 1000.

“Mulai minggu depan kita kembali lagi membuka fasilitas – fasilitas yang sempat kita tutup, misalnya restoran, karena sempat kita sampai 1.000 an kasus lebih tetapi perhari ini yang PC AR aktif itu mungkin sekitar 90 an. Nanti akan turun-turun terus dan semoga tidak ada lagi varian-varian baru seperti kemarin dan selama varian yang kemarin itu, kita kebanyakan tidak bergejala. Jadi kebanyakan isolasi mandiri sama seperti di Timika,” jelasnya.

Johnny juga menyebut saat ini hanya ada dua karyawan yang di rawat di rumah sakit dari 120 kasus.

“2 orang itupun mungkin dalam satu dua hari ini mungkin keluar dari rumah sakit tapi kebanyakan isoman di rumah masing – masing karena gejalanya seperti flu biasa sebenarnya, nda ada yang berat,” Kata Jonny.

Johnny menegaskan efek vaksinasi terbukti ampuh karena rata-rata yang terjangkit covid-19 hanya mengalami gejala ringan.

“Orang sudah divaksin itu ada omicron atau lainnya, inikan rata – rata semuanya tanpa gejala atau gejala flu – flu biasa, ringan dan di rumah saja. Malah pemerintah juga melonggarkan, setelah 10 hari engga perlu PCR, sudah hilang itu karena sudah divaksin,” ucapnya.

Johnny menekankan tidak penting varian apa yang menjangkit, yang terpenting adalah cara penanganan yang dilakukan, serta bagaimana menjaga protokol kesehatan dengan ketat.