Timika, Antarpapua.com – Sebanyak 235 siswa SMA/SMK sederajat yang lolos seleksi administrasi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Mimika tahun 2025 mengikuti tes Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika.
Seleksi yang dilaksanakan secara komputerisasi online tersebut berlangsung di dua tempat yakni di SMP Negeri 2 dan SMK Tunas Bangsa, Timika, Rabu (9/4/2025).
Ini merupakan tahun kedua pelaksanaan seleksi Paskibraka secara online sekaligus angkatan ke 80 yang dilakukan oleh Kesbangpol Kabupaten Mimika.
Kasubid Pembinaan Karakter Bangsa, Kesbangpol Mimika sekaligus panitia penyelenggara seleksi calon paskibraka, Lodefikus Kaize, mengatakan ada delapan tahapan yang harus dilalui oleh calon paskibraka. Dan para calon paskibraka yang hari ini mengikuti tes adalah yang sudah lolos tahap administrasi.
Kedelapan tahap yang dimaksud yaitu: tahap administrasi, (sudah dilakukan) tes Pembinaan Ideologi Pancasila, tes Wawasan Kebangsaan (sedang berlangsung), tes Kesehatan, tes Intelegensi Umum, tes Parade, tes PBB (Peraturan Baris-berbaris), Kesamaptaan dan tes Kepribadian.
Untuk diketahui, pada tahap administrasi, peserta yang mendaftar sebanyak 300 lebih siswa.
Lodefikus juga menjelaskan bahwa bagi peserta yang berhasil lolos tes Wawasan Kebangsaan ini, maka selanjutnya akan menjalankan tahapan yang berikutnya.
Setiap peserta harus bisa menjawab kurang lebih 20 soal yang diberikan secara online dan hasilnya langsung keluar setelah selesai tes.
Sesuai standar nasional, Lodefikus menjelaskan bahwa standar nilai minimal yang harus dicapai peserta untuk lolos adalah 70.
” Peserta, minimal harus mencapai angka 70 untuk lolos. Jika dia tidak mencapai angka itu maka otomatis dia akan gugur” ucapnya.
Setelah semua rangkaian tes yang dilakukan maka akan terpilih 50 orang peserta terbaik sesuai kuota yang diberikan kepada Kabupaten Mimika sebagai Paskibraka Kabupaten Mimika.
Lebih lanjut, ia menaruh harapan agar anak-anak calon paskibraka ini bisa lolos bukan hanya secara akademis tetapi juga secara fisik.
” Fisik dan akademis harus seimbang. Jangan fisik bagus tapi akedemis tidak bagus. Begitu juga sebaliknya,” ujarnya.
Juga, ia mendorong agar lebih banyak lagi Orang Asli Papua (OAP) yang bisa terlibat dan berkontribusi untuk tampil di daerahnya sendiri demi membanggakan orangtua, kampung halamannya, dan Kabupaten Mimika tercinta, tandasnya. (Lyddia Bahy)