Antarpapua.com – Beberapa jenis sakit mata dapat menular melalui kontak fisik antarmanusia dan patut untuk diwaspadai. Selain itu, sakit mata juga bisa menimbulkan berbagai keluhan yang mengganggu, mulai dari mata merah, gatal, nyeri, hingga gangguan penglihatan.
Sakit mata diartikan sebagai rasa tidak nyaman yang terasa berada di dalam atau di sekitar area mata, baik salah satu atau keduanya. Biasanya, penderita merasakan ada yang mengganjal di mata serta mata terasa gatal, perih, dan selalu berair.
Pada sakti mata yang ringan, kondisi seperti ini bisa ditangani dengan penggunaan obat tetes mata. Namun, ada juga beberapa jenis sakit mata yang memerlukan pengobatan serius.
Jenis Sakit Mata yang Patut Diwaspadai
Selain sakit mata ringan, ada beberapa jenis penyakit mata yang diketahui bisa menular dan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi penglihatan. Kondisi ini tentunya memerlukan pengobatan serius. Jenis sakit mata tersebut meliputi:
1. Herpes zoster oftalmikus
Jenis sakit mata yang satu ini disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini juga diketahui dapat menimbulkan herpes zoster atau cacar ular.
Herpes zoster oftalmikus dapat terjadi pada orang yang pernah terkena cacar air saat masih anak-anak. Infeksi virus ini biasanya akan menimbulkan gejala berupa:
- Mata merah
- Sakit parah di mata atau sekitar salah satu mata, yang disertai dengan pembengkakan, dan terutama dirasakan pada kelopak mata
- Ruam kemerahan di kelopak mata, atau terkadang hingga ke ujung hidung
- Mata sensitif terhadap cahaya
Herpes zoster oftalmikus perlu segera diatasi karena bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti neuritis optik. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter ketika Anda mengalami berbagai gejala di atas. Dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus, antibiotik, atau kortikosteroid topikal untuk mengatasi jenis sakit mata ini.
2. Keratitis herpes simpleks
Keratitis herpes simpleks disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 yang menimbulkan infeksi di kornea, sehingga kornea menjadi berkabut dan membengkak. Virus tersebut sama dengan virus yang menyebabkan luka herpes di mulut dan bibir.
Beberapa gejala yang kerap muncul pada jenis sakit mata ini adalah:
- Mata merah
- Rasa sakit di mata atau di sekitar salah satu mata
- Air mata yang terus-menerus keluar
- Mata terasa tidak nyaman, seperti berpasir, atau ada yang mengganjal
- Mata terasa perih saat melihat cahaya yang terang
Setelah menginfeksi tubuh, virus herpes akan berdiam di serat saraf tanpa menimbulkan gangguan. Namun, jika sistem kekebalan tubuh sedang melemah, penyakit ini dapat muncul kembali.
Penularan virus herpes simpleks 1 bisa melalui kontak langsung dengan penderita, misalnya dengan ciuman dari anggota keluarga yang menderita penyakit herpes di bibir atau cold sore.
Pada beberapa kasus, orang yang sudah pernah mengalami penyakit tersebut bisa terinfeksi lagi karena virus ini kembali aktif. Selain dapat menurunkan kualitas penglihatan pada orang dewasa, virus ini juga dapat membahayakan nyawa bayi. Pasalnya, virus ini juga akan menyerang sistem saraf pusat di otak.
Jenis sakit mata ini dapat ditangani dengan obat oles yang dioleskan pada kelopak mata, obat antivirus yang diminum, atau obat tetes mata kortikosteroid untuk meredakan peradangan.
3. Konjungtivitis oleh bakteri dan virus
Konjungtivitis atau disebut juga pink eye adalah peradangan pada jaringan tipis yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata (konjungtiva). Alergi debu, iritasi akibat produk perawatan kulit maupun sabun, atau polusi udara dapat menjadi penyebab dari jenis sakit mata ini.
Konjungtivitis yang menular disebabkan oleh virus (misalnya virus influenza atau herpes) dan bakteri (seperti klamidia dan gonore). Jika menginfeksi bayi baru lahir, penyakit ini dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang berbahaya.
Berikut ini adalah gejala dari konjungtivitis:
- Mata lebih berair daripada biasanya
- Area putih pada mata menjadi merah
- Mata terasa gatal atau perih
- Lebih sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan menjadi lebih buram atau pandangan mata kabur
Untuk menghindari memburuknya gejala konjungtivitis, Anda dianjurkan untuk menghindari pemakaian make up dan lensa kontak, melindungi mata dari debu dengan pemakaian kacamata, dan memeriksakan diri ke dokter mata untuk mendapatkan pengobatan dengan obat tetes mata, salep mata, atau obat oral, sesuai dengan penyebab konjungtivitis.
4. Konjungtivitis klamidia
Klamidia tidak hanya dapat menginfeksi area genital, tetapi juga mata. Konjungtivitis klamidia disebabkan oleh infeksi bakteri chlamydia trachomatis pada mata. Penularan dari penyakit ini kemungkinan terjadi ketika penderitanya mengucek mata menggunakan tangan yang sudah terkontaminasi bakteri chlamydia trachomatis.
Saat terinfeksi penyakit ini, berikut ini adalah beberapa gejala yang dirasakan:
- Mata merah
- Iritasi mata
- Kelopak mata bengkak
- Keluar cairan dari mata
- Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar mata
- Penurunan penglihatan
Penting untuk segera berkonsultasi ke dokter ketika gejala dari jenis sakit mata tersebut dialami. Dokter akan melakukan pemeriksaan guna mengetahui dengan pasti penyebab yang mendasarinya.
Bila penyebab sakit mata memang konjungtivitis klamidia, dokter umumnya akan meresepkan obat antibiotik. Anda perlu untuk mengonsumsi obat antibiotik sampai habis meskipun gejala yang dirasakan sudah berkurang atau membaik.
Cara Mencegah Sakit Mata
Untuk mencegah atau mengurangi risiko penularan sakit mata, Anda bisa menerapkan beberapa cara berikut ini:
- Biasakan mencuci tangan secara teratur dengan air mengalir dan sabun.
- Hindari terlalu sering menyentuh mata yang sedang infeksi, terutama saat tangan kotor.
- Basuh mata yang berair secara rutin menggunakan tisu atau kapas yang sudah dibasahkan. Buang segera kapas atau tisu lalu cuci tangan Anda dengan air mengalir dan sabun.
- Hindari menggunakan lensa kontak dan riasan wajah saat sedang mengalami infeksi.
- Hindari berbagi pakai barang-barang pribadi dengan orang lain, termasuk riasan wajah, kacamata, handuk, dan obat tetes mata.
- Sebisa mungkin istirahat di rumah dan hindari bertemu orang banyak, terutama di tempat ramai, selama penyakit belum pulih.
Segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter, terutama jika Anda merasakan gejala sakit mata yang tidak kunjung membaik setelah lebih dari 3 hari, atau bahkan sampai menyebabkan penglihatan terganggu.
(*alodokter.com/Anarpapua.com)