AI Dituding Sebagai Penyebab Penurunan Pasar Tenaga Kerja

Antar Papua
Ilustrasi

Timika, Antarpapua.com Pasar tenaga kerja global tahun 2023 mengalami perubahan signifikan. Di negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi, pasar tenaga kerja menjadi semakin ketat, sementara negara berkembang dengan pendapatan rendah menghadapi peningkatan angka pengangguran dibandingkan sebelum pandemi.

Pekerja dengan pendidikan rendah dan perempuan kini menghadapi peluang kerja yang semakin menipis. Selain itu, upah minimum riil mengalami penurunan karena kenaikan biaya hidup.

Saat ini, beberapa pekerjaan telah digantikan oleh robot dan AI. Diperkirakan pada tahun 2025, pembagian pekerjaan antara manusia, mesin, dan AI akan mengganggu sekitar 85 juta pekerjaan di berbagai industri dan ekonomi.

Pekerjaan seperti entri data, akuntan, dan tenaga administratif diperkirakan akan semakin menurun jumlahnya karena lebih mudah diotomatisasi.

Baca Juga |  Fakta Menarik: Kepanjangan dan Sejarah di Balik QR Code yang Jarang Diketahui

Laporan Future of Jobs 2023 mencatat bahwa lebih dari 80% pengusaha berencana mempercepat digitalisasi dan 50% ingin mempercepat otomatisasi pekerjaan. Meskipun AI memicu kekhawatiran terhadap ancaman kehilangan pekerjaan, teknologi ini juga diperkirakan akan menciptakan keterampilan baru yang dibutuhkan di masa depan.

Pada tahun 2025, AI diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan, namun juga akan muncul 97 keterampilan baru. Hal ini menunjukkan pergeseran peran di dunia kerja, yang menuntut manusia untuk beradaptasi. Laporan tersebut didasarkan pada survei terhadap 803 perusahaan di berbagai industri dan ekonomi global.

Secara keseluruhan, pemanfaatan teknologi menjadi fokus utama bagi perusahaan dalam lima tahun ke depan, dengan lebih dari 85% perusahaan berencana untuk meningkatkan penggunaan teknologi dan akses digital.

Baca Juga |  Samsung Pertimbangkan Akuisisi Jaringan Seluler Nokia untuk Memperkuat Posisi di Pasar 5G Global

Di sisi lain, laporan tersebut memperkirakan bahwa dari 673 juta pekerjaan yang ada, 69 juta akan tumbuh, sementara 83 juta akan menurun, yang berarti penurunan sebesar 14 juta pekerjaan atau sekitar 2% dari jumlah total pekerjaan saat ini. Kesenjangan keterampilan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan teknologi AI juga menjadi tantangan besar bagi tenaga kerja saat ini.

World Economic Forum (WEF) merilis daftar 20 pekerjaan yang kemungkinan besar akan tergantikan oleh teknologi pada periode 2023-2027, termasuk teller bank, petugas layanan pos, kasir, dan pekerja administratif. (*teknologi.id/Antarpapua.com)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News