Antarpapua.com – Saat Apple mengumumkan “Apple Intelligence” di Worldwide Developer Conference (WWDC) minggu lalu, disebutkan bahwa serangkaian fitur AI ini hanya akan berfungsi di iPhone 15 Pro dan Pro Max. Apple Intelligence juga hanya tersedia di iPad dan Mac dengan chip seri M.
Hal ini disambut baik oleh beberapa pengguna, namun tidak sedikit yang mengkritik Apple karena membatasi fitur tersebut hanya pada perangkat yang lebih baru untuk mendorong penjualan. Apple kemudian menjelaskan alasan mengapa fitur AI tersebut hanya tersedia pada perangkat yang lebih baru.
John Giannandrea, Wakil Presiden Senior Apple untuk Pembelajaran Mesin dan Strategi AI, menjelaskan bahwa biaya untuk menjalankan Apple Intelligence sangat mahal. Pernyataan ini disampaikan dalam salah satu talk show di WWDC ketika ditanya oleh John Gruber dari Daring Fireball.
Giannandrea menjelaskan bahwa meskipun Apple Intelligence bisa dijalankan pada iPhone yang lebih lama, kecepatannya akan sangat lambat dan tidak praktis. “Inferensi model bahasa yang besar membutuhkan komputasi yang sangat mahal… Secara teori kamu bisa menjalankan model ini pada perangkat yang sangat lama, namun akan sangat lambat sehingga tidak berguna,” kata Giannandrea.
Selain itu, kapasitas RAM dan NPU yang besar sangat penting untuk menjalankan Apple Intelligence. Apple menyatakan bahwa kompatibilitas Apple Intelligence bergantung pada “banyak dimensi sistem,” dengan RAM menjadi salah satunya.
Apple Intelligence bukanlah aplikasi atau chatbot seperti ChatGPT. Sebaliknya, ini adalah lapisan kecerdasan buatan yang terintegrasi dalam sistem operasi terbaru Apple. Teknologi ini memerlukan banyak daya pemrosesan, sehingga hanya perangkat Apple tertentu yang dapat menjalankannya. Fitur AI Apple Intelligence mencakup Siri baru, alat tulis dengan bantuan AI, transkrip panggilan real-time, kemampuan membuat emoji unik, dan banyak lagi. (*/idntimes.com-Antarpapua.com)