Timika, antarpapuanews.com – Aloisius Paerong, ST resmi mengemban tugas sebagai Ketua Umum (Ketum) Bandung Karate Club (BKC) Timika, setelah Sensei Munawir Naba memasang sabuk hitam atau Dan III dipinggangnya dihadapan pengurus dan murid BKC di SMP Negeri 11, Minggu (13/9)
Ketum BKC Timika yang baru, Aloisius Paerong, ST mengatakan, ia merupakan kepengurusan keenam sejak BKC didirikan di Kabupaten Mimika 20 tahun lalu.
“Hari ini saya resmi dilantik menjadi Ketum atau Dan III (sabuk hitam),” kata Louis sapaan akrab Aloisius Paerong.
Usai dilantik, Louis mengajak para murid-murid untuk lebih aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler salah satunya bela diri agar terhindar dari pengaruh lingkungan. Karena di samping mengajarkan cara beladiri, di sisi lain juga membina kebugaran tubuh, membentuk karakter kepribadian seseorang.
“Yah, jadi BKC didirikan tahun1966, dan salah satu badan karate nasional itu masuk dalam federasi olahraga karatedo Indonesia (Forki). Kita tahu semua karate ini adalah mengajari anak-anak beladiri, di dalam bela diri itu bagian dari olahraga dan bagaimana membentuk karakter dan kepribadian anak-anak untuk selalu mengutamakan sifat kejujuran, hormat menghormati dan nantinya akan tercipta hubungan kasih sayang antara sesama anak-anak yang bergabung dalam karate,” kata Louis
Menurutnya, kegiatan positif yang dilakukan melalui karate tentunya secara tidak langsung BKC Mimika mendukung visi misi pemerintah Kabupaten Mimika dalam mewujudkan Mimika cerdas aman, damai dan sejahtera melalui bidang olahraga
“Karena kurangnya pendidikan non formal, jadi ketika anak-anak keluar dari sekolah itu banyak yang terpengaruh dengan hal negatif. Dengan adanya kegiatan seperti ini tentu tidak terlepas dukungan kepada pemerintah untuk mewujudkan visi dan misi mewujudkan Mimika cerdas, aman, damai dan sejahtera,” terangnya.
Kedepan, ia berkeinginan untuk menggandeng dinas pendidikan untuk menambahkan olahraga karate sebagai kegiatan ekstrakurikuler dimasing-masing sekolah.
Sebab katanya, karate ini bukan olahraga yang baru bagi masyarakat Indonesia khususnya Timika, melainkan sudah ada sejak dulu, tinggal bagaimana BKC menggandeng pihak-pihak terkait untuk mengembangkannya.
Selain itu juga karate sebagai ajang pencarian bibit di masing-masing sekolah untuk dibina sehingga bisa mewakili Timika dalam mengikuti kejuaraan baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.
“Jadi bagaimana kedepan kegiatan ini bisa ditawarkan ke sekolah-sekolah melalui dinas pendidikan, karena ini bukan hal yang baru jadi tinggal kita aktifkan dan tingkatkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pendiri dan juga Sensei BKC Timika Munawir Naba mengatakan, BKC di Timika merupakan perguruan terbesar di Papua dan sudah memiliki kurang lebih 2000 murid, hanya saja karena kesibukan lain sehingga banyak yang tidak hadir dalam pelantikan ketum.
Ia juga menjelaskan, salah satu kesuksesan dari BKC Timika saat mengikuti kegiatan di Batam Provinsi Kepulauan Riau 2 tahun lalu, yang mana salah satu atlet BKC Timika Patianus Gwijangge sukses meraih juara 4 tingkat ASEAN.
“Kebetulan kemarin kita dari BKC ikut kejuaraan di Batam tingkat internasional tingkat Asean tahun 2018 bulan Oktober itu Patianus Gwijangge dan dia juara 4,” ungkap Munawir.
Sementara itu, salah satu murid BKC Timika yang meraih juara ke-4 tingkat Asean Patianus Gwijangge, berharap setelah ada Ketum BKC yang baru, kiranya bisa membantu mengembangkan karate kedepan baik dari sisi fasilitas maupun SDM.
Ia mengakui, saat ini banyak kekurangan seperti gedung, matras dan fasilitas lainnya dalam berlatih dan bertanding, namun tidak menyurutkan semangatnya dan rekan-rekan untuk berlatih dan bertanding.
“Setelah ada ketum, kalau bisa bapak bisa usahakan gedung dan matras buat kami latihan,” tuturnya. (mrc)