Timika, Antarpapua.com – Menggelar acara Halal Bihalal dan Diskusi pada, Minggu (21/4/2024), Aliansi Masyarakat Bugis Makassar (AMBM) Kabupaten Mimika, Provins Papua Tengah, berkomitmen dan sepakat untuk menyiapkan serta menjaring putra-putri terbaik asal Bugis Makassar yang ada di Timika, untuk diorbitkan dalam bursa pencalonan Calon Wakil Bupati Mimika (02) dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mimika Periode 2024-2029 mendatang.
Hal ini terungkap dalam dalam acara Halal Bihalal sekaligus Diskusi dan Silaturahmi dari Aliansi Masyarakat Bugis-Makassar Timika, yang digelar disalah satu kediaman warga di Jalan Pattimura, Kelurahan Inauga, Timika, sesuai rilis yang diterima redaksi Antarpapua.com, Senin (22/4/2024).
Dalam kegiatan tersebut, hadir puluhan tokoh masyarakat, tokoh agama, sesepuh, perwakilan kabupaten dan Tokoh pemuda serta warga masyarakat Bugis Makassar.
Dari hasil diskusi dan silaturahmi tersebut telah melahirkan beberapa rekomendasi dan usulan, dalam rangka mendorong dan menjaring siapa yang akan diusulkan dan didorong, untuk bisa maju dalam kontestan sebagai calon Wakil Bupati dari masyarakat Bugis Makassar.
AMBM Mimika telah berkomitmen dengan melatar-belakangi semangat dan serta ingin mengembalikan marwah Ketokohan Bugis Makassar, yang pernah menduduki jabatan politik sebagai Wakil Bupati Mimika, serta kembali ingin memunculkan figur-figur atau putra-putri terbaik Bugis-Makassar di kancah politik, sehingga diminati dan dapat dijadikan pendamping oleh para Calon Bupati yang akan maju dalam Pilkada Mimika.
“Acara Halal Bihalal yang dirangkai dengan acara diskusi bertajuk mencari figur terbaik Bugis Makassar, untuk diorbitkan sebagai posisi Wakil Bupati dalam Pilkada Mimika. Luar biasa momen diskusi ini, namun pertanyaannya, apakah kita masyarakat Bugis Makassar di Timika kita bisa bersatu mewujudkan itu. Kita harus berkomitmeb dan saatnya bersatu rapatkan barisan untuk mewujudkan mimpi kita,”ungkap Alwi Arab, sesepuh Pallawa Sirina Pa’ce.
Hal senada juga ditegaskan tokoh masyarakat Pangkep, H. Muh Ilham bahwa hasil kesepakatan bersama untuk mendorong putra terbaik Bugis Makassar, harus mengerucut satu nama dan harus satu bahasa mendorong siapa nantinya.
“Kita harus mengerucut satu nama yang akan kita tetapkan dari hasil penjaringan calon yang akan kita dorong. Dan calon yang kita dorong adalah benar-benar yang terbaik dan memenuhi syarat. Calon harus paling ideal dilihat dari aspek politik, berlatar belakang birokrasi atau paham soal pemerintahan, dan memiliki elektabilitas di tengah masyarakat serta memiliki hubungan dekat dengan bakal calon bupati, yang dipastikan maju dan memiliki peluang menang dalam pertarungan Pilkada, “pintanya.
Sementara Tokoh Bugis Makassar lainnya, H. Usman Sulong mengatakan saatnya tokoh putra-putri terbaik asal Bugis Makassar untuk menempatkan figur di pemerintahan, dan mari kita bersatu untuk mewujudkan impian itu. Kalau saya kita bisa juga dorong tokoh agama Bugis Makassar yang selama ini sudah cukup dikenal.
“Saatnya kita bersatu untuk mendorong agar figur Bugis Makassar bisa dilirik oleh Bakal Calon Bupati. Kita harus tinggalkan demokrasi karena uang mendukung calon lain. Jangan lagi hanya karena uang kita dukung orang lain, kita harus tinggalkan politik uang. Harus satu kata dan satu bahasa untuk dukung figur yang nanti kita dorong maju, “paparnya.
Sedangkan Tokoh Pemuda Kompak, Muh Arifai A Rasyid menuturkan, bila Bugis Makassar ingin ada perubahan dengan menempatkan figur terbaik kita di pemerintahan, maka kita butuh pemimpin yang merubah sistem pemerintahan yang lebih baik.
“Kita butuh pemimpin yang bisa merubah sistem pemerintahan lebih baik yang mendukung tugas Bupati. Kepentingan pasti ada, tapi kebijakan nantinya harus untuk kepentingan orang banyak yaitu demi kepentingan seluruh masyarakat Mimika, “serunya.
Tokoh lainnya H. Maros menegaskan, orang Bugis Makassar jangan lagi mau dibeli dan disogok untuk keluar dari komitmen bersama saat ini.
Tokoh pemuda Marwan Nise mengatakan, terlepas siapapun nantinya yang akan disepakati untuk didorong sebagai calon itu, harus dikerucutkan hanya satu orang dan harus komunikasi lagi kepada elit-elit kita.
“Saya inginkan silaturahmi ini tidak terputus sampai di sini, agar komitmen kita tetap pada persatuan dan tetap pada relnya. Tentu akan ada pertemuan berikutnya, elit-elitnya juga harus mengetahui keinginan kita. Khususnya kita akar rumput agar bisa mewujudkan menjadi rencana-rencana besar kita, “pungkasnya.
Salah satu tokoh kerukunan Soppeng, Firman Amali menyatakan, ada kebanggaan bahwa Bugis Makassar menjadi pendamping dan memimpin di pemerintahan, jangan lagi kita hanya sekedar penonton.
“Keadaan sekarang kita Bugis Makassar di Timika terus menjadi penonton, kita harus buktikan bahwa Bugis Makassar petarung. Jangan mau lagi disogok dengan materi, kita harus punya harga diri. Siapun yang kita sepakati maka itulah yang kita pilih, biar kalah yang penting kita kalah dengan terhormat,”tegasnya.
Selain beberapa poin hasil kesepakatan dalam pertemuan tersebut, salah satu poin penting yang diputuskan adalah, Tim Penggagas diberi amanah untuk segera bersilaturrahim dengan salah satu tokoh masyarakar Bugis Makassar, H. Abdul Muis, ST MM yang mantan Wakil Bupati Mimika untuk mendengarkan pandangan-pandangan beliau terkait seputar pemilihan kepala Daerah di kabupaten Mimika tahun 2024, dan segera mungkin berkomunikasi dan memastikan kapan jadwal pertemuan.
Begitupula poin dan rekomendasi lainnya, untuk membentuk panitia kecil yang tugasnya nanti akan bekerja untuk menjaring dan melakukan kajian tentang calon atau figur yang akan diorbitkan.
Para tokoh yang berkumpul telah sepakat untuk intens melakukan pertemuan pertemuan lanjutan, dalam rangka terus melakukan komunikasi dengan semua elemen dan tokoh masyarakat Bugis Makassar, yang pada akhirnya akan memantapkan satu calon.
Juga muncul usulan untuk menentukan calon 02 Mimika harus ada strategi khusus, dan formulasi yang harus dilakukan dengan menggali data dan melihat profil para calon yang berpeluang untuk didorong sebagai orang nomor dua di Kabupaten Mimika, termasuk mendengarkan suara dari akar rumput masyarakat Bugis Makassar yang ada di Mimika.
Adapun kesimpulan dalam diskusi mencari Figur 02 Mimika dari Bugis Makassar antara lain, seluruh warga Bugis Makassar harus komitmen untuk satu bahasa yaitu harus bersatu.
Kedua, berjuang bersama dan jangan keluar dari reel Bugis Makassar,
membentuk tim penggagas, akan menggelar pertemuan selanjutnya dengan terlebih dahulu membangun komunikasi dengan elit-elit politik.
Bahwa calon 02 yang diusulkan hanya satu, dengan menyusun sistem atau cara kerja pemenangan.
Dibentuk tim kecil sebagai penggagas, yang akan bekerja untuk menjaring para figur yang akan didorong.
Adapun penanggungjawab tim kecil, dengan Ketua Tim dipercayakan kepada H. Muh Ilham, beranggotakan Alwi Arab, Marwan Nise, H. Usman Sulong, H. Ibrahim Baim, H. Lowis dan Habibi Sutirta.