Mimika, Antarpapua.com – Anggota DPRD Kabupaten Mimika dari Komisi III, Hj. Rampeani Rachman, mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi pembangunan fasilitas pendidikan di wilayah Mapar, Distrik Mimika Barat Tengah. Dalam kunjungan kerja sekaligus inspeksi mendalam pada Rabu, (30/07/2025), ia menilai bangunan-bangunan seperti sekolah dan rumah dinas guru di wilayah tersebut masih jauh dari harapan.
Menurutnya, seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika bisa mencontoh Dinas Kesehatan yang lebih maju dalam hal pembangunan fasilitas publik.
“Kalau dengan situasi dan kondisi saat ini, harusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika itu sudah bisa mencontohi Dinas Kesehatan. Kenapa saya harus katakan ini? Karena ini fakta di lapangan. Artinya, ada yang sudah mampu melakukan yang lebih maju di satu wilayah yang sama, berarti semua harus bisa melakukan hal yang sama,” ujar Rampeani dengan tegas.
Lebih lanjut, Rampeani menjelaskan bahwa pembangunan gedung SD dan SMP di Mapar seharusnya menjadi prioritas. Ia melihat bahwa kondisi tanah di wilayah ini sangat mendukung untuk pembangunan gedung permanen, dan tidak seharusnya membangun fasilitas yang masih menggunakan bahan-bahan tidak permanen seperti kayu dan papan.
“Wilayahnya dengan kondisi tanahnya ini sangat menunjang untuk dibangun permanen. Jangan lagi mereka membangun yang seperti begini. Itu yang saya selalu sampaikan bahwa memilih konsultan, jangan memilih konsultan yang hanya ada di kota. Membuat perencanaan di kota, tetapi dia tidak turun di tempat yang harus dia melakukan pembangunan karena pemikirannya dia hanya seperti apa yang disampaikan, bahwa itu pesisir. Pesisir ini identik dengan mungkin pecek dan segala macam, padahal itu tidak semuanya,” tegas Rampeani.
Rampeani juga menyoroti pembangunan Puskesmas di Mapar yang dinilainya cukup megah meski masih ada beberapa kekurangan. Menurutnya, Puskesmas tersebut menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang tepat, fasilitas permanen dapat dibangun di Mapar.
Ia menekankan pentingnya keberpihakan pada pembangunan yang lebih maju untuk masa depan masyarakat setempat.
“Contoh di Mapar, Puskesmas dibangun dengan luar biasa megahnya. Walaupun itu ada beberapa kekurangan, saya kira itu hal yang wajar. Seperti tadi di Puskesmas, memutuskan keliling servis, kemudian di sini PLN harus diutamakan, air bersih, saya kira itu hal-hal yang memang bukan hanya menjadi persoalan di Mapar, tetapi juga di yang lainnya,” ungkap Rampeani.
Lebih jauh lagi, Rampeani menekankan agar ke depannya, pembangunan fisik di Mapar tidak lagi menggunakan material kayu, yang kini sudah semakin sulit didapatkan.
Menurutnya, dengan anggaran yang ada dan perkembangan zaman yang semakin maju, sudah saatnya bagi Kabupaten Mimika untuk mengedepankan pembangunan gedung yang permanen, bukan sekadar proyek pembangunan yang bersifat sementara.
“Saya minta untuk dimanfaatkan dengan baik, terutama di SD dan SMP Mapar. Saya minta tolong untuk ke depannya tidak ada lagi pembangunan kayu. Karena saya mengambil informasi dari masyarakat, di sini kayu juga sudah jauh. Jadi saya harap untuk Mapar, pembangunan fisik ke depan tidak lagi menggunakan papan atau kayu. Mereka sudah harus menikmati pembangunan fisik yang permanen,” ujar Rampeani.
Rampeani mengingatkan bahwa sudah saatnya pembangunan fasilitas pendidikan di Kabupaten Mimika, khususnya di wilayah Mapar, mengikuti jejak kemajuan di sektor lain, seperti kesehatan. Ia menegaskan bahwa dengan kondisi tanah yang mendukung, sudah saatnya untuk beralih dari konstruksi sementara ke pembangunan permanen yang lebih baik bagi masyarakat setempat.
Dengan harapan yang tinggi, Rampeani mendorong Dinas Pendidikan dan pihak terkait lainnya untuk segera merencanakan pembangunan yang lebih baik di Mapar, seiring dengan perkembangan yang semakin pesat di wilayah Kabupaten Mimika. (Redaksi)
