Timika, Antarpapua.com – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Amungsa (APA) menggelar aksi demo di depan Kantor Sentra Pemerintahan SP 3 Kelurhan Karang Senang, Distrik Kuala Kencana, Senin (18/11/2024).
Kehadiran puluhan massa tersebut menuntut beberapa aspirasi terkait penerimaaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Mimika.
Massa melakukan orasi secara bergantian menyampaikan apa yang menjadi aspirasi dan tuntuan mereka.
Adapun yang menjadi aspirasi para massa aksi tersebut adalah pertama meminta kepada Pj Bupati Kabupaten Mimika agar menanggapi secara serius para calon CPNS suku Amungme dan suku Kamoro serta lima suku kekerabatan 100 persen lolos tanpa terkecuali, kedua berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi provinsi Papua, 80 persen Amungme dan Kamoro dan lima suku kekerabatan harus diprioritaskan, ketiga kuota 847 formasi, 500 formasi harus jatah Amungme dan Kamoro dan lebihnya untuk lima suku kekerabat, Keempat pemekaran kabupaten di wilayah di tanah Amungsa bumi Kamoro untuk siapa.
Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Provinsi Papua Tengah, Valentinus Sudarjanto Sumito, saat menerima masa aksi tersebut menjelaskan apa yang menjadi tuntutan massa aksi tersebut sebelumnya telah ia jelaskan kepada para pengurus aliansi yang sebelumnya telah bertemu dengan dirinya.
Valentinus menegaskan bahwa penerimaan CPNS saat ini tetap memprioritaskan Orang Asli Papua (OAP).
“Jumlah yang ada kita sudah mematok 80 persen itu orang Asli Papua (OAP)” kata Valentinus.
Ia juga menegaskan sistem penerimaan CPNS menggunakan Computer Asisted Test (CAT), hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan ataupun campur tangan oknum oknum tertentu dalam penerimaan CPNS.
“Sistem komputerisasi itu begitu diisi akan kelihatan nilai dan hasil anda tidak permainan di situ. Itu adalah upaya kami untuk memperkuat penerimaan lokal yang ada” kata Valentinus.
Ia kembali menegaskan bahwa tidak ada kecurangan dalam proses penerimaan CPNS karena semua dilakukan dengan sistem komputerisasi.
“Tidak ada lagi campur tangan siapapun untuk kelulusan dalam seleksi CPNS” tegas Valentinus.
Setelah memberikan penjelasan kepada massa aksi, selanjutnya Pj Bupati menerima aspirasi secara tertulis yang diserahkan oleh perakilan massa aksi aliansi pemuda Amungsa. (Marsel Balawanga)