Timika, APN – Mengunjungi Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Yohanes Felix Helyanan, terima keluhan para guru Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP). Salah satunya penyeberangan asap, pembakaran sampah medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika ke SATP.
Kepala Bagian Umum Sekolah Asrama Taruan Papua (SATP), Jesly Simon mengatakan, keluhan penyebrangan asap pembakaran sampah medis dari RSUD Mimika ini, sudah dilakukan komunikasi dengan Direktur RSUD.
“Kami sudah pernah lakukan komunikasi dengan Direktrur RSUD, memang dari pihak rumah sakit atau direktur sudah mengupayakan hal ini ke pemerintah daerah. Bahkan, waktu itu kami minta pake pipanisasi agar tidak lagi nyebrang ke kawasan SATP, karena lokasinya berdekatan,”jelas Kepala Jesly Simon pada awak media saat ditemui ruang makan SATP, Rabu (31/5/2023).
Jesly mengatakan, memang pipanisasi ini pekerjaan berat, tapi langkah awal yang bisa dibuat oleh RSUD.
“Waktu kami lakukan komunikasi dengan pihak RSUD, katanya akan upayakan sesuai permintaan dari sekolah untuk mengatur jam pembakaran. Yang mana sebelumnya pagi dengan siang hari, terus diubah jadwal malam hari.Tapi malam hari juga tidak dapat menyelesaikan masalah. Sehingga ini perlu menemukan solusi, salahsatunya seperti pipanisasi,”ungkap Jesly.
Dikatakan Jesly, dampak dari asap ini sangat berbahaya, karena limbah medis yang dibakar di sana (RSUD), memang dari pihak rumah sakit sangat dilematis dengan hal itu. Tentu pihak RSUD pasti memikirkan hal itu. Karena komuniskasi kami dengan direktur juga cukup baik untuk perhatikan hal ini.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Yohanes Felix Helyanan mengatakan, hal ini mungkin cerobongnya bisa disiasati supaya jangan berpengaruh ke Sekolah Asrama Taruna Papua, karena ini betul-betul sangat mengganggu, Jangan sampai terjadi polusi yang membahayakan kesehatan.
“Ini juga sangat berpengaruh untuk anak-anak, saya minta Dinas Kesehatan, untuk memperhatikan pihak RSUD supaya pembakaran sampah medis itu. Kalau bisa dipindahkan atau disiasati sehingga jangan sampai asap itu tidak lagi menyebrang ke Asrama Taruna Papua,”ungkapnya.
“Ini keluhan yang serius dari anak-anak dan guru-guru,” pungkasnya.