Asap Tebal dan Bunyi Serine Mobil Warnai Simulasi Kecelakaan dan Kebakaran Pesawat di Bandara Mozes Kilangin Timika

Antar Papua
Aparat TNI-Polri sedang melakukan evakuasi korban pada kegiataan simulasi kecelakaan dan kebakaran pesawat di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kamis (7/3/2024). (Foto : Marsel Balawanga/Antarpapua.com)
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, Antarpapua.com – Asap tebal dan bunyi serine mobil pemadam kebakaran dan ambulance, warnai simulasi penanggulang kecelakaan dan kebakaran pesawat di Bandara Mozes Kilangin-Timika, Kamis (7/6/2024) sore.

Tampak di luar pagar bandara, warga Mimika memadati ruas jalan bandara lama menonton secara langsung kegiatan simulasi tersebut.

Baca Juga |  Garuda Indonesia Resmi Hijrah ke Sisi Selatan Bandar Udara Mozes Kilangin

Simulasi yang diinisiasi oleh pihak AVCO Bandara Mozes Kilangan melibatkan para pemangku kepentingan diantaranya pihak
UPBU-Timika, Basarnas Timika, Damkar Timika, PMI Timika,TNI-Polri, RSUD Mimika, RSMM, Puskesmas dan PSC.

Skenario simulasi diawali dengan, sebuah pesawat terbakar di ujung landasan pacu bandara Mozes Kilangin Timika.

Asap hitam mengepul ke udara, bunyi sirine enam unit pemadam kebakaran bergerak cepat dalam hitungan menit, menuju ke lokasi kebakaran dan berusaha memadamkan api.

Tampak aparat TNI-Polri mengamankan dengan ketat lokasi kejadian. Dalam hitungan menit api berhasil dipadamkan, tim medis didukung oleh aparat TNI-Polri dan Basarnas Timika bergerak cepat menyelamatkan para korban. Dan selanjutnya langsung dievakuasi menggunakan mobil ambulance menuju rumah sakit yang sudah ditentukan.

Dalam skenario yang dibuat dalam simulasi tersebut, tercatat pesawat tersebut membawa 60 penumpang. Dalam peristwa tersebut 10 orang meninggal,15 kritis ,25 luka dan sisanya selamat.

Manajer Bandara AVCO Timika, Subagio Hadidjan yang ditemui usai kegiatan simulasi tersebut mengatakan, bahwa kegiatan simulasi ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.

Baca Juga |  UPBU Terminal Bandara Mozes Kilangin, Paling Cepat Beroperasi Juni Mendatang

“Kami dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan perhubungan udara bahwa setiap dua tahun sekali, kami melakukan latihan SAR bersama seluruh stakeholder,” kata Subagio.

Ia mengatakan, tujuan dari latihan ini adalah untuk menguji koordinasi, komunikasi antara stakeholder.

“Tujuannya adalah menguji kesiapan mereka, kecepatan dari lokasi ke bandara, kecepatan penanganan, kecepatan dalam pemilahan korban ke rumah sakit, yang sudah ditentukan kemudian menguji kemampuan peralatan yang ada baik itu pemadam maupun personel,”kata Subagio.

Hasil daripada latihan ini, sebut Subagio, adalah untuk menyesuaikan dengan Standard Operating Procedure (SOP) apakah perlu diperbaiki atau tidak.

“Tujuaan utamanya adalah menguji kesiapan dari stakeholder yang ada, apabila satu saat dituntut melakukan upaya penyelamatan,” kata Subagio.

Ia menyebut secara keseluruhan, seluruh proses dalam simulasi ini telah berjalan dengan sangat baik.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News