Nabire, Antarpapua.com – Banjir bandang yang melanda Dusun Karadiri 2, Desa Wanggar Makmur, Kecamatan Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, menyebabkan kerusakan parah pada lahan pertanian milik warga. Sedikitnya 40 kebun jagung, kacang tanah, lombok, dan ubi dilaporkan hancur, dengan total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Para petani setempat kini hanya bisa pasrah melihat lahan yang sebelumnya hijau dan siap panen, kini rata dengan tanah akibat terjangan banjir.
“Kami sangat dirugikan. Modal tanam jagung di setiap kebun mencapai Rp5 juta, dan sebagian besar tanaman itu sudah siap panen. Tapi semuanya habis disapu banjir,” ungkap Derek Mote, salah satu petani yang terdampak.
Banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba itu tidak hanya menghanyutkan tanaman, tetapi juga menyebabkan kerusakan fisik pada lahan, seperti erosi dan pengikisan tanah, yang dikhawatirkan akan berdampak jangka panjang terhadap produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Kepala Suku Simapitowa Rayon Wanggar, Petrus Degei, turut membenarkan besarnya dampak bencana terhadap masyarakat. Ia menyebut bahwa seluruh 40 kebun yang rusak merupakan sumber penghidupan utama warga.
“Ini bukan kerugian kecil. Masyarakat kami sangat terpukul. Kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan, melakukan pendataan, dan menyalurkan bantuan darurat sebelum situasi semakin parah,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, para petani masih menunggu respons dan bantuan dari pemerintah setempat maupun pihak-pihak terkait untuk membantu memulihkan kondisi pertanian mereka. (Redaksi)