Mimika  

Banyak Anak Muda Terkena Gangguan Jiwa, SAGU JIWA Ambil Langkah Pencegahan

Antar Papua
Ilustrasi Orang Gangguan Jiwa (Foto: Ilustrasi/hellosehat.com)

Timika, APN – Komunitas Sadar Akan Gangguan Jiwa (SAGU JIWA) mengambil langkah untuk merespon banyaknya generasi muda di Papua yang mengalami gangguan mental akibat mengkonsumsi ganja.

Oleh karena itu, Komunitas SAGU JIWA berinisiatif untuk melakukan penyuluhan guna memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat khususnya anak-anak muda sebagai langkah-langkah untuk mencegah terjadinya gangguan mental yang disebabkan oleh ganja.

“Di Timika ini sangat banyak, dan itu yang kita takutkan karena kita lihat kasus setiap hari itu ada saja orang gangguan jiwa yang masuk di RSJD Abepura itu pemuda sebanyak 4 orang per hari, kita bayangkan berapa tahun kedepan itu, dan di Timika ini sangat banyak,” terang Ketua Komunitas Sagu Jiwa, Herlin Suebu, saat ditemui di salahsatu rumah makan di Jl. Busiri Ujung, Kamis (27/4/2023).

Herlin melanjutkan, pihaknya melirik kasus-kasus tersebut lantaran minimnya perhatian tentang hal ini. Ia juga sangat berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah khususnya OPD terkait untuk bekerja sama memberikan penyuluhan dan pendampingan terhadap para penderita gangguan mental itu karena dinilai sangat merusak generasi penerus bangsa.

Sementara itu, kegiatan penyuluhan yang rencananya akan dilakukan itu dijadwalkan mulai dilaksanakan pada tanggal 8 dan 22 Mei 2023, dan akan dilanjutkan pada tanggal 5 Juni 2023. Penyuluhan akan dilaksanakan di Kampung Iwaka, Kuala Kencana, Distrik Wania.

“Rencananya kami akan undang Plt Bupati, disitu nanti beliau akan berbicara juga tentang gangguan mental,” kata Herlin.

Herlin berpesan kepada seluruh generasi muda di Mimika agar tetap melakukan kegiatan-kegiatan positif mengisi waktu luang dengan membantu orang tua, bekerja dan melakukan hal-hal lainnya dan menghindari segala jenis narkoba dan obat-obatan terlarang.

Dikutip dari sasagupapua.com, Kamis (27/4/2023) disebutkan, sejak 2018 silam sampai saat ini, meski tidak disebutkan berapa banyak jumlah pasien yang mengalami gangguan mental akibat Ganja, namun banyak dari pasien gangguan mental yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura, Papua, terdiri dari generasi muda berusia belasan hingga 30 tahun.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti kurangnya pengawasan orang tua, depresi, pergaulan bebas, keluarga tak utuh (broken home), dan faktor-faktor lainnya yang menjadi penyebabnya.

Parahnya, efek dari penggunaan ganja ini sendiri dapat mengakibatkan seseorang menjadi candu dan dapat mengalami gangguan mental apabila tidak mengkonsumsinya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: WahyuEditor: Sani