Banyak Babi Dilaporkan Mati, Legislator Komisi B Harap Disnakeswan Secepatnya Mengatasi

Antar Papua
Anggota Komisi B DPRD Mimika, Samuel Bunai. (Foto: Dok/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Banyak babi yang dilaporkan mati, Komisi B DPRD Mimika berharap Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, secepatnya untuk menangani.

“Kita juga mendapat laporan atau keluhan dari peternak, bahwa banyak babi yang mati dan malas makan. Tentu hal ini perlu secepatnya ditangani oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui dinas teknis,”ungkap Anggota Komisi B DPRD Mimika, Samuel Bunai pada Antarpapua.com melalui sambungan telepon, Senin (22/01/2024) sore.

Kata politisi yang berada di Fraksi Perindo DPRD Mimika, Samuel Bunai bahwa, kalau bisa Dinas Peternakan secepatnya untuk melakukan pemeriksaan, dan memberikan edukasi kepada petenak agar tidak ada penambahan korban babi yang mati lagi.

Baca Juga |  Warga Kwamki Narama Curhat, 8 Tahun Tidak Ada Pembangunan Infrastruktur

“Karena babi adalah salahsatu mata pencarian oleh para peternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan, kalau bisa dinas terkait perlu melakukan pengobatan gratis,” kata Samuel Bunai.

Secara terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Drh. Sabelina Fitriani kepada Antarpapua.com melalui sambungan telepon seluler, Senin (22/1/2024) sore mengatakan, bahwa Disnakeswan mendapat laporan sudah 62 ekor babi yang mati.

“Kita mendapat laporan dari lapangan sudah 62 ekor babi yang mati, dan kita belum memastikan itu, apakah karena Hog Cholera atau ASF. Karena kita lagi menunggu hasil diagnosa darah maupun organ bagian dalam dari Loka Veteriner Jayapura,” ungkap Drh. Sabelina Fitriani.

Baca Juga |  DPRD Mimika Bentuk Pansus Pemantauan Dua Event Besar

Kendati demikian, Ia juga mengimbau, para peternak perlu menjaga kebersihan kandang babi, dan membatasi orang untuk masuk dalam kandang, artinya mau lihat kandang dan lain lain itu perlu dibatasi, karena bisa jadi sumber penularan penyakit.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News