Timika, APN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika juga penyelenggara pemilu lainnya menjadikan PT Freeport Indonesia menjadi salah satu fokus pendataan daftar pemilih.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Mimika, Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Budiono Muchie menjelaskan hingga kini pihaknya masih terus berusaha agar seluruh karyawan Freeport bisa terakomodir dalam data pemilih dalam pelaksanaan pemilu mendatang.
Budi mengaku dalam tiga bulan sekali pihaknya dan KPU selalu menggelar rapat terkait dengan pencocokan data.
“Kami setiap tiga bulan mengadakan rapat antara beberapa stakeholder untuk membahas dan mengevaluasi ini, sekarang kami sudah mengirimkan surat ke freeport dan rencana akan rapat lagi,” kata Budiono ketika diwawancara melalui pesan singkat, Jumat (11/11/2022).
Budi menjelaskan pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan PTFI untuk bisa bekerjasama melakukan pencocokan data dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (disdukcapil) Mimika.
Karyawan Freeport kata Budi memang menjadi fokus dari pihak penyelenggara pemilu sebab menurutnya kemungkinan karyawan belum mendapatkan informasi yang lengkap mengenai data pemilih.
“Kita sementara koordinasi untuk lebih menggaungkan lagi supaya informasi ini sampai ke karyawan,” ungkapnya.
Budi menyebut saat kini masih banyak karyawan yang belum masuk dalam daftar pemilih di Mimika. Ia juga menyebutkan dalam dalam sebuah rapat disebutkan jika karyawan PTFI berjumlah 28.000 orang, namum hanya 600 yang terdaftar dalam data pemilih.
“Kita masih minta data dari freeport nanti baru kita bisa petakan agar beri sosialisasikan lagi lebih intens,” ungkapnya.
Dijelaskan sesuai dengan jadwal pemilu, bulan Juli 2023, KPU sudah harus menetapkan Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Mimika.