Bappeda Mimika Gelar Kick Off Meeting STBM Dengan Lintas Sektor

Antar Papua
Foto bersama pada pembukaan Kick Off Meeting STBM di Hotel Horison Ultima, Mimika Papua Tengah, Kamis (14/9/2023). Foto: Wahyu/Antarpapua.com

Timika, Antarpapua.com – Dalam rangka mendukung program pemerintah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar kegiatan Kick Off Meeting STBM, di Hotel Horison Ultima, Mimika Papua Tengah, Kamis (14/09/2023).

Kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan Mimika Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Kegiatan ini merupakan wujud kerja sama Pemerintah Kabupaten Mimika bersama UNICEF, melalui mitra lokal Yayasan Rumsram.

Dalam pembukaannya, Kick Off Meeting STBM dihadiri oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold J. Ubra, pimpinan UNICEF dan Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Ruslam, SSos, SKM, MAP MKes (Epid), Scienray Aris Morin, SE, MSi sebagai narasumber, serta perwakilan PT Freeport Indonesia dan Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Mimika.

Adapun peserta dari kegiatan ini adalah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) di antaranya, perwakilan Dinas PUPR Kabupaten Mimika, DP3AP2KP Kabupaten Mimika, DLH Mimika, Distrik Mimika Baru, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Dinas Kawasan Permukiman dan Pertanahan Mimika, YPMAK, Lemasa, Lemasko dan Poltekkes Kemenkes Jayapura Kampus Timika.

Dalam sambutannya, Reynold menerangkan, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan total berbasis masyarakat (STBM) adalah pendekatan yang digunakan, untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu BABS atau open defecation free (ODF). Prinsip dari pelaksanaan STBM adalah meniadakan subsidi untuk fasilitas sanitasi dasar, dengan pokok kegiatan menggali potensi yang ada di masyarakat untuk membangun sarana sanitasi sendiri, dan mengembangkan solidaritas sosial dalam Kemenkes RI nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 tentang strategi nasional sanitasi.

Pelaksanaan STBM ini disebutkan harus melibatkan peran serta pemangku kepentingan di tingkat RT, dusun hingga kampung untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Reynold mengatakan, pemerintah terus berusaha untuk mengatasi masalah sanitasi, terutama akses penduduk terhadap jamban sehat.

Berdasarkan capaian data SBS Papua, Kabupaten Mimika dari 152 kampung, baru 7 kampung yang mencapai SBS. Berdasarkan data ini lah pertemuan hari ini sangat penting, untuk mengejar tujuan Kabupaten Mimika STBM 5 pilar 100%.

Kondisi ini bukanlah kondisi yang mudah untuk dicapai, dan tentunya pemerintah tidak bisa berpangku tangan begitu saja.

“Oleh karena itu saya mengimbau kepada seluruh OPD, terkait agar semakin berperan aktif agar tercapainya sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga diharapkan dilaksanakan dan tepat sasaran,” imbaunya.

Reynold menyebutkan, proses ini tentu memerlukan perhatian serta komitmen keseriusan dan kerja keras semua pihak, baik pemerintah Kabupaten Mimika, dan seluruh elemen masyarakat. (Moh. Wahyu Welerubun)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News