Timika, Antarpapua.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mimika akan menggelar sosialisasi di tiga kampung di Kwamki Narama. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait Anti Politik Uang, Black Campaign, dan One Man One Vote, Kamis (1/8/2024).
Koordinator Sekretariat Bawaslu, Faizal Tura, menjelaskan bahwa sosialisasi ini dilakukan karena pada Pemilu 2024 yang lalu terdapat potensi masalah yang bahkan direkomendasikan oleh Panwas Distrik untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU). Hal ini terjadi karena pencoblosan dilakukan oleh satu orang saja, akibat kurangnya sosialisasi terkait prosedur pencoblosan dan adanya informasi hoaks yang menyebabkan masyarakat merasa takut dan terintimidasi.
“Kami mengantisipasi agar pada Pilkada nanti tidak terjadi permasalahan serupa. Oleh karena itu, kami terus melakukan sosialisasi terkait tiga poin penting tersebut,” ujar Faizal.
Sosialisasi ini akan dilaksanakan dengan berkoordinasi dengan kepala kampung setempat. Bawaslu akan menunggu hasil koordinasi dari Panitia Pengawas (Panwas) setempat, yang kemudian akan menentukan tanggal pelaksanaan dan jumlah peserta sosialisasi, termasuk tokoh-tokoh sentral seperti tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh perempuan.
Faizal menjelaskan bahwa sosialisasi akan dilakukan dengan bertemu secara langsung dan berdiskusi terkait proses Pilkada. “Kami akan duduk bersama, berdiskusi, dan makan pinang bersama untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat. Kami harap mereka bisa terbuka untuk menyampaikan pendapat mereka,” tambahnya.
Program sosialisasi ini direncanakan akan dilaksanakan sebelum tanggal 17 Agustus 2024, dengan tujuan agar pada peringatan HUT RI ke-79, sistem pencegahan Bawaslu ini dapat menjadikan Kwamki Narama sebagai role model.
“Sistem ini kami harapkan dapat mencegah terjadinya permasalahan seperti yang terjadi sebelumnya. Sosialisasi akan dimulai minggu depan dan berakhir pada tanggal 16 Agustus 2024,” jelas Faizal.
Dengan membawa bendera merah putih, Bawaslu berharap program ini dapat menyentuh masyarakat dan menjadi bagian dari perayaan HUT RI yang bermakna. “Kami berharap ini menjadi model percontohan di Distrik Kwamki Narama, dan nantinya bisa disesuaikan di distrik-distrik lainnya,” tutup Faizal. (Redaksi)