Timika, APN – Kondisi Pasar Tradisional SP 4, Kelurahan Wonosari Jaya, yang dibangun pemerintah bagi mama-mama Papua, yang sebelumnya sudah diserahkan sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah Distrik Wania kini memprihatinkan.
Pantauan antarpapuanews.com di lokasi, Selasa, (11/7/2023), pasar sebelumnya sudah dibenahi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika itu terlihat sangat tidak terurus.
Bahkan, terlihat sangat kumuh dan dipenuhi dengan rumput-rumput, yang tumbuh menutupi setiap sisi halaman pasar. Tempat-tempat juga dagangnya terlihat kotor.
Sekretaris Disperindag Kabupaten Mimika, Selfina Pappang kepada antarpapuanews.com saat ditemui di ruang kerjanya kemarin mengatakan, pasar tersebut awalnya berdasarkan permintaan masyarakat harus dilengkapi fasilitas, untuk menunjang aktivitas jual beli para pedagang.
Namun, setelah dilengkapi justru tidak ditempati pedagang dan menjadi terbengkalai. Kata Selfina, pada dasarnya masyarakat menginginkan untuk dibangun di pinggir jalan, sebab menurut mereka bangunan tersebut jauh dari jalan raya.
Bahkan, mereka juga meminta untuk dibongkar pagar yang sudah dibangun mengelilingi bangunan pasar tersebut untuk keamanan.
“Dulu juga kita turun (arahkan pedagang) tetap tidak mau. Kita susah tidak tahu kasih masuk dengan cara apa lagi,” ungkap Selfina.
Kata Selfina, pasar tradisional tersebut sebelumnya sudah diserahterimakan pengelolaannya kepada pemerintah Distrik Wania, sejak masa jabatan pejabat lama kepala distrik.
Sementara itu, kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Hendrik Hayon, pasar tersebut sempat ditempati oleh para pedagang mama-mama Papua namun tidak berlangsung lama. Mereka hanya menempati beberapa waktu, lalu kembali berjualan di emperan jalan.
Hendrik menceritakan, pihaknya juga sudah mendata nama-nama para pedagang. Tercatat, sebanyak kurang lebih 30 pedagang yang terdata.
“Tugas kami sebagai instansi teknis kami akan turun lagi ke pihak distrik, untuk kami sama-sama mengatur ulang lagi lah supaya bisa dimanfaatkan karena sudah dibangun, entah nanti dengan pola yang bagaimana,” pungkasnya.