Jayapura, Antarpapua.com – Upacara Pengibaran Bendera Merah-Putih dalam rangka detik-detik proklamasi HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 di Nabire, ibukota Provinsi Papua Tengah siap dilaksanakan.
Dalam upacara tersebut Bendera Merah-Putih berukuran 2×3 meter yang akan dikibarkan, merupakan hasil jahitan tangan Pj Gubernur Papua Tengah, DR Ribka Haluk, SSos MM.
Mama, sapaan Ribka Haluk menyampaikan Bendera Merah-Putih itu dijahitnya di Balai Raya Semarak, Bengkulu pada Bulan Desember 2022, dalam rangka mengenang Fatmawati Soekarno yang pada tahun 1944 menjahit cikal bakal Bendera Pusaka Merah-Putih.
“Bendera ini akan dikibarkan di upacara 17 Agustus 2023 di Papua Tengah merupakan hasil jahitan saya sendiri. Ini saya jahit di tempat ibu Fatmawati Soekarno di Bengkulu pada bulan Desember 2022 lalu. Saat itu saya ke sana melihat langsung mesin jahitnya ibu Fatmawati Soekarno dan kemudian saya juga membuat bendera ini di sana,” tutur Ribka Haluk usai melaksanakan gladi bersih perayaan HUT 17 Agustus 2023 di Lapangan Kodim Nabire, Selasa (15/8/2023).
Dirinya menceritakan istri Presiden RI Pertama Soekarno itu, ikut berjuang dalam memperjuangkan kemerdekaan, seperti Cut Nyak Dien melawan Belanda, Raden Ajeng Kartini, termasuk Fatmawati Soekarno yang terlibat langsung dalam menjahit bendera pusaka bangsa ini.
“Dari dulu perempuan itu selalu siap bersaing, kita juga ikut terlibat dalam memperjuangkan bangsa ini. Nah, di era merdeka sekarang ini, peluang untuk perempuan menjadi pemimpin di daerah juga sudah banyak. Di legislatif juga termasuk pernah memimpin bangsa ini. Maka dari itu, saya harap kaum perempuan saat ini terus meningkatkan kualitas diri, skill atau keterampilan dan juga memiliki kepercayaan,” tukasnya.
Momentum HUT RI yang diselenggarakan di Papua Tengah, tentu menjadi hal baru bagi seluruh masyarakat, dimana hal ini menjadi legacy (warisan). Upacara ini akan menjadi upacara kemerdekaan pertama, pasca Papua Tengah menjadi provinsi sendiri.
“Maka dari itu itu, saya meminta untuk 1,3 juta masyarakat di Papua Tengah untuk berbahagia dan menjadikan ini penuh historis. Saya harapkan 20-30 tahun ke depan, Papua Tengah sudah menjadi daerah yang maju dan bersaing dari sisi pembangunan dengan daerah lain di Indonesia. Lalu anak cucu ke depan juga memiliki mimpi untuk ambil bagian dalam merayakannya, baik itu sebagai pasukan Paskibraka, pemimpin upcara maupun inspektur upacara,” harapnya.
Tak lupa dirinya berpesan kepada anak-anak muda untuk mempersiapkan diri, mulai dari ilmu pengetahuan, keterampilan atau skill, mengingat 2045 Indonesia memiliki generasi emas.
“Presiden kita tak lelah menyampaikan 2045 adalah tahun emas bagi anak-anak muda, sehingga saya harapkan di Papua Tengah kita bekerja keras dalam menciptakan sumber daya manusia, yang memiliki skil dan keterampilan. Melanjutkan perjuangan para pejuang bangsa ini adalah tugas kita selanjutnya,” pungkasnya.