Timika, Antarpapua.com – Warga Timika dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto salah seorang pria paru baya, tergeletak dan bersimbah darah di area SP 1 Timika pada, Rabu (27/09/2023) malam diduga dibunuh.
Kapolsek Mimika Baru, Kompol Saidah Hobrouw saat dikonfirmasi Antarpapua.com melalui sambungan telepon membantah informasi adanya pembunuhan itu, dan pihaknya sudah respon ke lokasi kejadian.
“Kami sampai di lokasi kejadian memang ada otang terpental, namun korban masih hidup dan telah dievakuasi ke RSUD Mimika untuk mendapat tindakan medis,” ungkap Kapolsek Mimika Baru.
Ia mengatakan, korban diketahui berinisial NK (27) tersebut beralamat di Kelurahan Wonosari Jaya, SP 4, Distrik Wania kini telah dievakuasi ke RSUD Mimika guna dilakukan tindakan medis.
“Korban dievakuasi menggunakan mobil patroli. Sekarang lagi ditangani karena kondisinya mabuk berat. Korban dalam keadaan sadar,” katanya.
Lanjut Kapolsek, lantaran mabuk berat dan bersimbah darah, sehingga pihaknya belum sempat meminta keterangan.
“Korban mengalami luka dibagian kepala dan mengeluarkan darah, dan berdasarkan informasi korban bersama teman-temannya konsumsi minuman keras dan berkelahi,” tuturnya.
Kata Kompol Saidah, saat kejadian korban terjatuh, hingga terbentur benda lain di tanah dan mengeluarkan darah di bagian kepala.
“Intinya tidak ada pembunuhan seperti yang beredar di sosial media. Kami juga masih melakukan pengembangan dan penyelidikan untuk mengetahui kronologis kejadian,” jelasnya.
Kata Kapolsek Miru, saat ini pihaknya sedang mencari saksi dan terduga pelaku di lokasi kejadian, dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
Ia juga meminta keluarga korban untuk membuat laporan polisi, baik di Polsek Mimika Baru dan Polres Mimika.
“Jadi sekali lagi tidak ada kaitan dengan pembunuhan dan saya imbau kepada masyarakat Mimika, jangan mendengar informasi hoax yang beredar di sosial media,” katanya.
Tambahnya, masyarakat Mimika jangan terpancing dan mengaitkan kasus ini seperti kasus pembunuhan kemarin Pasar Gorong-gorong,” pungkasnya.
(Penulis : Acel | Editor : Sianturi)