Agama  

Berperan Sebagai Yesus di Jalan Salib Hidup, Efrem Talubun: Seluruh Jiwa dan Raga Kuserahkan Kepada Tuhan

Antar Papua
Pemeran Yesus, Efrem Talubun (22). (Foto: Acel/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Orang Muda Katolik (OMK) Gereja St. Stefanus Sempan Timika, Papua Tengah kenang kisah Golgota atau jalan salib hidup, mulai dari Yesus dijatuhi hukuman matai hingga Yesus dimakamkan, Jumat (29/03/2024).

Selaku pemeran Yesus, Efrem Talubun (22) dalam kesaksiannya mengatakan, latihan sebagai pemeran Yesus dirinya menjalani latihan selama kurang lebih dua bulan.

“Sebenarnya dulu saya sudah dua kali dipanggil berperan sebagai Yesus, tetapi saya harus mengikuti seleksi Tamtama TNI-AD sehingga hari ini puji Tuhan saya bisa lakukan,” kata Efrem kepada Antarpapua.com.

Efrem mengatakan, hari ini dirinya menyerahkan diri dan raganya kepada Tuhan sebagai pemeran Yesus di jalan salib hidup.

“Apa yang saya lakukan hari ini adalah rencana Tuhan. Apa yang saya lakukan hari ini sudah siap dan menghayati berperan sebagai Yesus,” ujarnya.

Baca Juga |  OMK Gereja St Stefanus Sempan Gelar Prosesi Jalan Salib Hidup, Isak Tangis Umat Pecah Saat Yesus Disalibkan

Efrem merasa bangga, karena momen jalan salib hidup ini menjadi momen sejarah bagi dirinya sebagai Yesus.

“Saya merasa terharu mengenang kisah sengsara Yesus 2000 tahun lalu. Memang jalan salib hidup ini tidak sama dengan apa yang dialami Yesus, yang rela mati menanggung dosa manusia,” katanya.

Efrem juga berterimakasih kepada OMK Gereja St. Stefanus Sempan, dan berharap ke depan tetap akur dan kompak dalam menjalankan tugas pelayanan di gereja.

“Sebenarnya saya tidak pantas jadi pemeran Yesus karena saya orang berdosa, tetapi dengan iklas saya mengemban tugas ini dengan baik,” katanya.

Baca Juga |  Misa Hari Raya Pentakosta di Paroki St Stefanus Sempan Dimeriahkan Dengan Musik, Tarian dan Lagu Daerah dari Berbagai Suku2

Dalam drama penyiksaan saat Yesus dicambuk Efrem menyebut sakit memang sakit tetapi dirinya kuat, bertahan, karena semua saya sudah serahkan ke Tuhan.

“Hari ini saya merasa tidak sendiri karena Yesus berada di belakang dan menopang. Ada kekuatan secara tiba-tiba muncul di diri saya.”

“Memang saat latihan saya merasa begitu sakit saat dicambuk, tetapi di pelaksanaannya dirinya tidak merasakan sakit. Lebih sakit di saat latihan daripada hari ini karena di situ ada Tuhan yang memberikan kekuatan,” tandasnya.

(Penulis : Acel | Editor : Sianturi)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News