Bertemu Presiden Direktur PTFI, LEMASA-LEMASKO Nyatakan Dukungan Kepada Operasional PT Freeport Indonesia

Timika, APN – Dua Lembaga Adat di Timika, LEMASA (Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme) dan LEMASKO (Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro) menyatakan dukungan terhadap beroperasinya PTFI di Mimika, hal ini disampaikan dalam pertemuan dua Lembaga Adat tersebut dengan Presiden Direktur dan jajaran senior manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) di Ruang Tembaga, Rimba Papua Hotel, Rabu (6/4/2021).

Dalam keterangan pers yang diterima oleh antarpapuanews.com, Jumat (9/4/2021) Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan update beberapa hal terkait operasi perusahaan, komitmen dan kontribusi perusahaan terhadap lembaga-lembaga mitra seperti LEMASA, LEMASKO, YPMAK (Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro) dan YAMAK (Yayasan Kemanusiaan Anti Kekerasan).

Wakil Tokoh Perempuan Lemasa Helena Beanal saat menyampaikan aspirasi kepada Presdir PTFI, Tony Wenas, Rabu (6/4/2021)

”Seperti telah diketahui bersama bulan Desember 2018, Pemerintah melalui Inalum resmi memiliki saham PTFI 51%. Meskipun terjadi perubahan dalam kepemilikan saham, namun PT Freeport Indonesia tetap memegang teguh komitmennya kepada masyarakat, termasuk dana kemitraan untuk pengembangan masyarakat dan juga terhadap dua lembaga adat yang merupakan mitra perusahaan, yaitu LEMASA dan LEMASKO,” ujar Tony.

Tony Wenas juga menjelaskan bahwa dari operasional tambang terbuka (open pit) akan beralih ke tambang bawah tanah sehingga pada masa peralihan tersebut produksi akan menurun. Hal lain juga terkait dampak pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh terhadap operasional perusahaan, sehingga dilakukan penyesuaian-penyesuaian di dalam lingkungan kerja.

Baca Juga |  Departemen Anak dan Remaja Puncak Selatan menggelar Long March Keliling Kota Mimika

Perusahaan secara terus menerus mensosialisasikan tentang protokol kesehatan, dan bekerja sama dengan Pemerintah daerah melalui Dinas kesehatan untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.

Menanggapi hal tersebut dari dua lembaga adat, LEMASA dan LEMASKO menyambut baik dan mengapresiasi PTFI, serta mendukung penuh operasional perusahaan.

Kedua lembaga juga berharap PTFI bisa terus berkontribusi bagi pengembangan masyarakat asli Papua.

Mewakili LEMASKO, Gregorius Okoare menyampaikan beberapa hal, diantaranya mendukung perubahan LPMAK menjadi YPMAK. Lemasko juga mendukung penuh operasional PTFI termasuk proses AMDAL dan program pemanfaatan tailing oleh Pemerintah.

“Kami dari lembaga adat mendukung sepenuhnya PT Freeport Indonesia untuk tetap beroperasi di Timika,” katanya.

Pada kesempatan tersebut Gregorius Okoare juga memaparkan beberapa program dan kontribusi lembaga kepada masyarakat Kamoro. Hal serupa disampaikan Stingal Johny Beanal mewakili LEMASA.

Baca Juga |  Dinkes Ajak Private Sektor Tingkatkan Kualitas Penanganan Malaria

Hal lain yang disampaikan oleh pengurus LEMASA dan LEMASKO, adalah harapan agar program pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, dan khususnya beasiswa bisa menghasilkan sumber daya manusia Amungme-Kamoro yang unggul.

Terkait dengan situasi keamanan di Banti dan sekitarnya, Lembaga berharap situasi bisa segera pulih, dan masyarakat bisa hidup damai.

”LEMASA-LEMASKO akan menjadi honai besar untuk menyuarakan suara masyarakat Amungme-Kamoro,” ujar Stingal. (aji-cr01/*)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News