Timika, APN – Balai Latihan Kerja (BLK) Merah Putih Kampung Nawaripi Distrik Wania Kabupaten Mimika, resmi di-launching (diluncurkan).
Peluncuran tersebut mengangkat tema “Menjadikan Kampung Nawaripi yang Mandiri,Informatif, Berkebudayaan, Mengutamakan Pendidikan, kenyamanan dan Memaksimalkan keterampilan Mayarakat Diera Digitalisasi Menuju Smart City”.
Sesuai keterangan tertulis yang diterima antarpapuanews.com, Sabtu (15/01/2022) sore, Kepala Kampung Nawaripi,Norman Ditubun dalam mengatakan, tema kegiatan dibuat untuk menggerakkan semangat diera digitalisasi dalam membangun Kampung Nawaripi dari segi kemandiriaan, informatif, kebudayaan, pendidikan, keamanan warga dan keterampilan masyarakat, sehingga terlibat dalam mewujudkan visi-misi Bapak Bupati dan wakil bupati yakni Smart City.
“Sejak awal saya menjabat sebagai Kepala Kampung Nawaripi, saya mengamati kebiasaan masyarakat saya terutama masyarakat asli Nawaripi dari suku kamoro, setelah menganalisa ternyata saya menemukan banyaknya pemuda yang putus sekolah terutama masyarakat saya dari suku kamoro (suku asli kampung Nawaripi),” ungkapnya.
Norman merasa sedih melihat kenyataan ketertinggalan pendidikan yang dialami pemuda kampung nawaripi berakibat pada persaingan dalam proses pencarian pekerjaan, sehingga mereka hanya menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak produktif seperti mabuk-mabukan dan mencuri.
“Beberapa dari mereka mungkin Bapak Kapolsek Mimika Baru sangat mengenal mereka karena seringnya di tahan di tahanan polsek. Semua itu menggerakkan saya untuk harus membuat sesuatu bagi mereka, akhirnya saya memiliki ide untuk membangun BLK Merah Putih ini untuk mereka,” jelasnya.
BLK ini kata Norman telah dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kampung (Muskam) tahun 2021.
“Setelah mendengar penyampaian saya yang sangat gelisa karena anak-anak ini, akhirnya pada keputusan musrembang itu, diputuskan untuk Pemerintah Kampung harus membangun BLK Merah Putih untuk mendidik dan memberikan keterampilan bekerja bagi saudara-saudaraku pemuda suku kamoro Kampung Nawaripi,” paparnya.
Norman menjelaskan BLK memiliki 4 jurusan yang telah siap secara izin, peralatan, instruktur, siswa dan tempat Pelatihan. Secara keseluruhan, siswa akan mendapatkan materi dalam bentuk teori dan praktek yang diberikan langsung oleh tenaga professional dari Yayasan Amamapare Timika.
Norman Ditubun menceritakan perjalanan mendirikan BLK Merah Putih yang merupakan hasil Musrembang ini, saya bersama perangkat kampung dan Tim yang dibentuk mengalami hambatan yang sangat berat karena walau izin telah diberikan masih ada oknum dari Distrik maupun Oknum dari Dinas Keuangan yang berupaya
membatalkan pendirian BLK dan ingin menggantikannya dengan program-program lain yang sama sekali bukan hasil dari musrembang.
“Anggaran BLK Merah Putih ini hanya dianggarkan sebesar 250 Juta, itu digunakan untuk membeli alat-alat praktek saja tidak cukup. Namun, saya meminjam kalimat Bapak Joko Widodo Presiden Kita yang menyatakan bahwa ” Seorang Pemimpin itu Harus Bisa” maka dengan semangat dari kalimat itu, sekarang Balai Latihan Kerja (BLK) Merah Putih Kampung Nawaripi Siap untuk di Launching,” tegasnya.
Selain BLK, kami juga sedang membangun Badan Usaha Milik Desa (BUM-des) yang kini siap untuk di Launching, BUM-Des yang mengelola Air Bersih ini akan segera beroprasi.
“Kami akan menjual air tersebut bagi masyarakat kampung Nawaripi secara khusus dan masyarakat mimika secara umum dengan harga 5.000 (Lima Ribu Rupiah) Pergalon. Fasilitas BUM-Des Air Bersih ini sudah dikerjakan oleh Kepala Kampung atau Pemerintah kampung sebelumnya dari proyek PASINMAS, sehingga saat ini yang sudah dilakukan adalah pembebasan lahan dan menyerahkan anggaran Pengelolaan BUM-Des yang telah dicairkan dari Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2021,” ucapnya.
Nurman menambahkan demi meningkatkan keamanan kampung, pihaknya juga telah membangun Pos Peduli Keamanan Bersama TNI-Polri dan Masyarat agar bisa lebih meningkatkan kemanan dengan menekan peluang tindakan kejahatan di kampung Nawaripi.
“kami juga telah membuat sebuah sever alat kominikasi tersendiri dengan nama Nawaripi.my.id, Server ini merupakan jaringan radio yang bisa diakses dan digunakan melalui aplikasi android, sehingga warga dapat mudah mengakses dan melaporkan kejadian yang terjadi disekitar mereka. Laporan warga dapat didengar langsung oleh saya dan juga bisa dimonitor langsung oleh Pos Peka Induk Kampung Nawaripi, Tim keamanan kampung dan juga oleh Polres Mimika bagian Pelayanan serta masyarakat lainnya yang menggunakan aplikasi tersebut,” ungkapnya.
Kamera CCTV juga rencananya juga akan dipasang di setiap titik-titik yang dianggap rawan kejahatan di kampung Nawaripi.
“Semua itu, kami lakukan karena jika disebuah wilayah tidak aman maka akan menghambat pembangunan. Dengan adanya perkembangan tersebut, saya sangat yakin bahwa kampung Nawaripi kini akan lebih baik,” sebutnya.
Selain itu, kata Norman, pada perencanaan pembangunan pariwisata kampung Nawaripi seluas 35 hektar yang terletak disekitar Mile 21, juga telah disepakati dalam musrembang tahun 2021.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Mimika, Johannes Rettob dalam sambutannya menyampaikan bahwa Balai Latihan Kerja tersebut merupakan satu-satunya yang dibangun oleh kampung dan bahkan ia menekankan satu-satunya di Kabupaten Mimika.
“Kami memberikan apresiasi kepada Kampung Nawaripi yang terus berusaha, bagaimana membuat kampung Nawaripi ini menjadi kampung yang mandiri, kampung yang inovasi, kampung yang betul-betul harus bermasyarakat. Bagaimana
kita bisa menciptakan kampung yang aman seperti yang Kapolres bilang kalau aman itu situasinya tapi kalau damai itu dihati,” ucapnya.
Lanjutnya, agar seluruh masyarakat dengan sendirinya akan melihat bahwa kampung Nawaripi merupakan kampung yang aman. Ia berharap Pos Peduli Keamanan (Peka) terus berjalan untuk itu ia mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Mimika dan jajaran yang terus berkontribusi untuk memberikan keamanan
bagi masyarakat.
“kalau malam saya sering lewat dan melihat kalau pos-pos kamlingnya tetap aktif, ini luar biasa. Artinya kita mau menuju sesuatu yang baru,” lanjutnya.
la juga berharap, dengan telah dilaunching maka BLK Merah Putih harus mampu membentuk pemuda-pemuda yang mampu menjadi entrepreneur-entrepreneur baik dengan terus diberikannya pendampingan.
“dari BLK ini hadir orang-orang yang berpotensi. Kementerian PUPR mohon
pendampingan terus, dinas tenaga kerja. Untuk itu Bapak Ibu sekalian, jaga tempat ini dengan baik pola pembelajaran, pola diatur dengan baik dan saya berharap dibikin sebagai satu standart pelatihan yang kemudian mereka bisa menjadi
entrepreneur,” katanya.
Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura Ibu Dwi Retni Wardani menyampaikan sangat mengapresiasi pembentukan Balai Latihan Kerja (BLK) Merah Putih yang dibentuk oleh Pemerintah Kampung Nawaripi karena pembangunan BLK ini yang pertama kali semenjak ia bertugas di wilayah timur dan berkantor di Jayapura, bahwa ada kampung telah membangunBLK.
“Saya apresiasi sekali ya, waktu kami diberikan kabar tentang pembentukan BLK ini, ini yang pertama kali semenjak kami berada dinas di Indonesia wilayah timur ini bahwa kampung ada BLK, ini tentu luar biasa sekali, saya sudah lihat sudah punya Instagram, Facebook, punya web, itu satu terobosan yang berani, berani keluar dari zona nyaman tapi dengan hal yang positif,” Ungkap Dwi Retni Wardani.