Timika, Antarpapua.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, melaksanakan sosialisasi dan internalisasi penyusunan Kajian Resiko Bencana (KRB) di Hotel Grand Tembaga,Selasa (28/5/2024).
Kegiatan diikuti perwakilan dari masing-masing Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Mimika beserta tamu undangan lainnya.
Adapun menjadi pemateri dalam kegiatan ini adalah lima tenaga ahli, terdiri dari tiga orang dari Provinsi Papua atas nama Agesinggamui, David Bawias Supervisior External Pusdalops dan Jonatan Koirewoa selaku Manajer Pusdalops BPBD Provinsi Papua. Kemudian dua orang lainnya atas nama Dino Andalananto, Manajer Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur bersama stafnya Ibni Abdilah Sobri.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Mimika,Robert Kambu, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa melihat ancaman yang melingkari wilayah Indonesia, tentu diharapkan adanya peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam menghadapi bencana.
Robert mengatakan penelitian di Jepang mengungkap fakta dominan dalam mengurangi risiko yang ditimbulkan dari terjadinya kejadian bencana terutama gempa bumi, tsunami, banjir, longsor dan angin putting beliung serta kebakaran hutan dan lahan adalah terkait peran lintas sektor antar instansi-lembaga terkait memegang peran yang sangat strategis dalam kegiatan kebencanaan.
Lanjut Robert, pengurangan risiko bencana merupakan satu isu pembangunan cukup rumit, untuk menangani kerumitan tersebut perlu dilakukan upaya upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB), para negara anggota Dewan Sosial Ekonomi di PBB melalui resolusi 1999/63 menghimbau pemerintah untuk membangun dan menguatkan platform- platform multi sektor yang ada untuk mengurangi risiko bencana demi mencapai sasaran dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan dengan secara penuh dan memanfaatkan cara-cara ilmiah maupun teknis.
“Sasaran dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan dengan secara penuh dan memanfaatkan cara cara ilmiah maupun teknis untuk menghadapi tantangan kedepan terkait pengurangan risiko bencana upaya mensinergikan berbagai pelaku atau penggiat kebencanaan dilintas sektor sangat diperlukan agar penanggulangan bencana dapat berjalan efektif dan berkesinambungan,”kata Robert.
Robert mengatakan seperti kita ketahui bersama Kabupaten Mimika adalah kawasan yang mempunyai potensi ancaman bencana yang cukup kompleks antara lain banjir, tanah longsor, angin putin beliung, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi belakangan ini mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
“Kejadian kejadian tersebut memberikan pengaruh negatif kepada berjalannya roda
pemerintahan maupun kehidupan masyarakat”kata Robert.
Robert mengatakan apabila dicermati bersama, dampak negatif dan kerugian yang ada pada dasarnya
dapat dikurangi apabila kita memiliki data dan analisa yang memadai dalam hal pengkajian risiko bencana. Dalam rangka itulah kita berkumpul bersama untuk menyusun Kajian Risiko Bencana (KRB) di Kabupaten Mimika yang kita cintai ini.
“Harapan kita semua tentu saja melalui penyusunan kajian risiko bencana ini, kita dapat mengetahui potensi ancaman bencana yang ada di Kabupaten Mimika dan bagaimana kita melakukan penanganan yang cepat, tepat serta terarah melalui kolaborasi antar lintas sektor Organisisasi Perangkatan Daerah (OPD) sehingga kita dapat menekan jumlah korban dan kerugian yang diakibatkan oleh kejadian bencana tersebut” kata Robert.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB),BPBD Provinsi
Papua dan tim ahli yang telah memberikan kesempatan kepada Kabupaten Mimika untuk membantu melakukan penyusunan kajian resiko bencana di tingkat kabupaten sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan dan upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Mimika.
“Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diatas dapat digaris bawahi bahwa upaya pengurangan risiko bencana membutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk itu saya selaku pimpinan daerah mengharapkan keterlibatan aktif peserta dalam penyusunan dokumen KRB Kabupaten Mimika serta mendorong dan memilihara kemandirian dalam kegiatan penanggulangan bencana”kata Robert. (Marsel Balawanga)