Timika, APN – BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-KT) Mimika mensosialisasikan program Bukan Penerima Upah (BPU) pada aparat pemerintah Distrik Kwamki Narama dan PT Redpath Indonesia. Sosialisasi tersebut diselenggarakan di Kantor BPJS-KT, Jalan Cenderawasih SP2, Rabu (22/6/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala BPJS-KT Mimika, Verry Boekan, HR. Manager PT Redpath Indonesia, Royke Pinontoan bersama tim serta Kepala Distrik Kwamki Narama, Naftali Edwin Manuebi bersama stafnya.
Kepala BPJS-KT Mimika, Verry Boekan dalam sambutannya mengatakan, pada Perda No. 4 Tahun 2019, mengamanatkan perusahaan di Mimika wajib menyisihkan keuntungannya untuk program Corporate Social Responsibility (SCR). Untuk itu, BPJS-KT memiliki program BPU yang bisa digunakan sebagai sarana CSR. Dengan program BPU, perusahaan bisa membayarkan BPJS-KT bagi warga terutama Orang Asli Papua (OAP) yang bukan karyawannya.
“Kami berharap semua pekerja OAP bisa terlindungi Program BPJS-KT melalui skema CSR, dan kegiatan ini sengaja dilakukan di kantor BPJS sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi BPJS Ketenagakejaraan kepada semua badan usaha yang sudah menyalurkan CSR dalam bentuk perlindungan bagi pekerja rentan di Kabupaten Mimika,” ungkapnya.
Program itulah yang kemudian disambut oleh PT Redpath Indonesia dengan mendaftarakan 2.500 warga di Distrik Kwamki Narama untuk menjadi peserta BPJS-KT melalui program CSRnya. PT Redpath Indonesia membiayai tiap warga sebesar Rp 16.800 per bulannya untuk mengikuti Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Manager PT. Redpath Indonesia, Royke Pinontoan mengungkapkan, CSR tersebut bukan pertama kalinya. Setiap tahunnya PT Redpath menyalurkan CSR untuk memajukan masyarakat OAP dalam jaminan sosial ketenagakerjaan di Mimika. Tahun lalu, PT Redpath telah membiayai 200 warga OAP. Dirinya berharap tahun-tahun kedepan OAP yang diikutkan program BPJS-KT bisa terus meningkat.
“Tentu kegiatan ini kami sangat mendukung sekali, karena ini juga bagian tanggung jawab perusahan kami untuk mendukung masyarakat OAP dimana tempat kita beroperasi. Jadi program BPU ini memberikan peluang kepada kita, sehingga ada ruang untuk kita berbagi berkat kepada masyarakat,” katanya.
Royke berpesan pada penerima manfaat untuk tetap menjaga keselamatan. Karena dengan didaftarkan ke program JKK dan JKM BPJS-KT, bukan berarti diharapkan terjadi sesuatu yang buruk. Tapi setidaknya jika terjadi kecelakaan, setidaknya sudah ada yang menjamin.
Sementara Kepala Distrik Kwamki Narama Naftali Edwin Manuebi mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada PT. Redpath yang telah mendaftarkan 2.500 warga Distriknya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan berharap agar program CSR terus berjalan sehingga warga distrik bisa mendapatkan perlindungan pekerja rentan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. (Anis)