Jayapura, Antarpapua.com – Bupati Jayapura, Provinsi Papua, Yunus Wonda, menegaskan bahwa pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) 2026 mendatang harus dipersiapkan secara matang, terstruktur, dan penuh inovasi agar mampu memberikan dampak maksimal bagi pariwisata dan pelestarian budaya lokal.
Dalam keterangannya di Sentani, Bupati Yunus menekankan bahwa penyelenggaraan FDS tidak bisa dilakukan dengan prinsip “tiba waktu, tiba akal”, melainkan perlu perencanaan jauh hari demi hasil yang optimal.
“FDS bukan sekadar acara hiburan, tetapi merupakan perhelatan budaya yang sarat nilai religius dan memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Menurut Yunus, FDS memiliki nilai jual yang besar, sehingga perlu dikemas secara kreatif dan inovatif. Jika terus dilakukan dengan konsep yang sama dari tahun ke tahun, maka festival ini dikhawatirkan akan kehilangan daya tariknya.
“Gaung FDS harus mulai terasa jauh sebelum hari puncak pelaksanaannya. Untuk itu, harus ada rangkaian kegiatan pra-festival yang bertujuan menggugah antusiasme publik,” jelasnya.
Ia menambahkan, atmosfer festival dapat dibangun satu hingga dua minggu sebelumnya melalui berbagai kegiatan seperti pameran kuliner, budaya, seni, dan pertunjukan lainnya.
“Kabupaten Jayapura memiliki kekayaan budaya dan potensi pariwisata yang sangat besar. Jika dikemas dengan baik, potensi tersebut bisa menjadi magnet utama untuk menarik kunjungan wisatawan ke daerah kita,” katanya.
Bupati Yunus menegaskan pentingnya meninggalkan pola lama dalam penyelenggaraan FDS dan mendorong lahirnya konsep-konsep baru yang lebih segar.
“Monoton itu tidak boleh menjadi pilihan. Kita harus keluar dari pola lama agar FDS ini benar-benar menjadi momentum untuk menunjukkan kekayaan dan keunikan budaya kita yang luar biasa,” pungkasnya. (Redaksi)