Timika, APN – Bupati Mimika Eltinus Omaleng mempertanyakan kejelasan status pesawat helikopter milik Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika yang dikelola Asian One Air. Bupati menduga Pemkab Mimika telah membeli heli dan pesawat bekas, bukan yang baru.
“Helikopter itu tidak jelas, sehingga seolah-olah kita itu sewa helikopter dari luar negeri orang lain punya, kita harus kembalikan helicopter itu, itu harga diri kita. Jadi pesawat itu dua-duanya bekas bukan baru, kita beli Rp 85 miliar,” ujarnya saat ditemui di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (4/4/2022).
Bupati menyampaikan sudah ada penelusuran yang dilakukan dan ditemukan beberapa bukti jika helikopter tersebut didatangkan dari Malaysia, dan bukan merupakan heli baru. “Saya bicara ada bukti,” tegasnya.
Menurut Bupati heli tersebut juga sudah salah dalam hal kepengurusan bea dan cukai.
“Kita cek sampai di bea cukai, seharusnya dia urus di bea cukai Mimika tapi ini urusnya di provinsi, itu salah, kemudian dalam bea cukai itu sudah kita temukan belinya bekas bukan baru,” katanya.
Bupati membeberkan dari bea cukai tersebutlah ditemukan jika heli tersebut bekas.
“Heli ini sudah habis masa, di luar negeri dulu, jadi kalau pemerintah mau ambil, harus urus kembali, jadi pemerintah sewa ke negara lain. Sekarang kami mau pastikan helikopter itu dengan mendatangkan tim ahli untuk mengecek nomor rangka dan mesin, kita cocokan suratnya dengan kwitansi itu, heli sudah jelas bekas,” tegasnya.
Bupati pun menyatakan kekecewaannya ketika mengetahui bahwa heli yang menurutnya dibeli baru tersebut ternyata bekas. “Aggaran APBD yang sudah dikucurkan begitu besar itu saya kecewa, kita punya visi dan misi itu jelas, mau beli baru, kenyataanya bekas bukan baru. Kami akan hubungi pihak-pihak lain untuk cari tahu kebenaran ini,” ucapnya.
Bupati juga menyebutkan pihak pengelola Asian One Air masih berhutang pajak kepada Pemda Mimika sebesar Rp 20 Miliyar.
“Sampai dengan kemarin anggaran tahun 2020 itu pun belum disetor Rp 20 Miliar harusnya Asian One Air setor ke pemda, tapi kita hubungi kantor yang di Timika mereka malah lempar ke Jakarta, kita hubungi sana tidak mau jawab,” kata Omaleng.
Bupati menyayangkan soal pembelian heli tersebut yang seharusnya untuk melayani pesisir dan pedalaman.
“Kemarin tujuan bagus kita beli pesawat dan helikopter untuk melayani terutama untuk pesisir dan pedalaman tapi kenyataannya itu sampai di kabupaten lain bukan melayani disini,” tutupnya.
Sementara itu ketika dihubungi melalui pesan singkat Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika Jania Basir tidak memberikan jawaban. (Aji)