Timika, APN – Bupati Mimika Eltinus Omaleng siapkan anggaran sebesar Rp. 15 Miliar untuk mensukseskan penyelenggaraan Konferensi Kingmi yang rencananya akan digelar pada 1-6 November mendatang.
Bupati Omaleng kepada wartawan mengatakan anggaran sebesar Rp15 miliar tersebut diperuntukkan bagi panitia, akomadasi, konsumsi serta transportasi.
“Seluruh akomadasi, transportasi dan konsumsi kami siapkan semua, anggarannya sebesar Rp15 Miliar, selanjutnya Rp5 Miliar akan diserahkan langsung cash kepada panitia, Rp10 miliar diperuntukan bagi akomodasi, konsumsi dan transport,” ungkap Omaleng didampingi Bupati Puncak Wilem Wandik, Rabu (20/10/2021) kemarin.
Omaleng sampaikan, kalau anggaran sebesar Rp15 Miliar tersebut tidak mencukupi, maka Bupati akan menambah anggaran.
Menurut rencana puncak Konfrensi Gereja Kingmi mulai tanggal 1 November hingga 6 November.
“Kami sudah lakukan rapat untuk finalkan dan puncaknya di tanggal 1-6 November dan penetapan sinode terpilih itu tanggal 5 November, selanjutnya pada tanggal 6 kita akan bakar batu dan tanggal 7 peserta pulang ke daerah masing-masing,” terangnya.
Sementara itu Bupati Puncak, Wilem Wandik yang juga selaku ketua panitia konferensi Gereja Kingmi mengapresiasi Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang telah mendukung penuh pelaksanaan konferensi Gereja Kingmi di Mimika.
Ia mengatakan pelaksanaan konferensi Gereja Kingmi di Mimika didukung penuh seluruh pimpinan Daerah di Papua dan Papua Barat.
“Bupati Puncak, Paniai, Dogiyai, Intan Jaya, Nduga, Deiyai dan seluruh DPRD siap mendukung gereja Kingmi di Mimika. Ini merupakan doa yang sudah lama dan akhirnya bisa dilaksanakan. Saya imbau kepada seluruh jemaat gereja Kingmi di Papua dan Papua Barat mendukungan terselenggaranya Konferensi Gereja Kingmi,” terang Wilem.
Menurut Willem, konferensi Gereja Kingmi seharusnya dilakukan pada tahun 2020 lalu namun karena Pandemi Covid-19 sehingga pelaksanaan dilaksanakan tahun 2021.
Peserta yang hadir dalam komferensi Kingmi diperkirakan sebanyak 1000 peserta, sementara yang akan mengikuti konferesi sebanyak 600.
“Semua peserta yang masuk dan Timika cukup antigen begitupun pulang,” jelasnya. (Aji)