Timika, APN – Bupati Mimika mengimbau kepada masyarakat agar mau melakukan tes usap dengan sukarela. Karena menurutnya hal tersebut adalah salah satu cara untuk mencegah juga menjaga diri dari virus covid-19.
Bupati Eltinus Omaleng mengimbau karena dirinya pernah terinfeksi virus covid-19 beberapa waktu lalu.
Ia mengaku menjadi pasien yang terpapar virus covid-19 sangatlah sulit. Hal itu karena dirinya harus diisolasi dan dirawat jauh dari keluarga.
“Saya waktu itu dilarikan ke rumah sakit (RSUD), tetapi saya minta untuk dirawat di rumah karena di rumah sakit itu tidak ada obatnya. Saya cuma diberikan oksigen dan vitamin saja,” ungkapnya saat ditemui Wartawan di Rumah Jabatan Ketua DPRD Mimika, Kamis (31/12).
Bupati mengaku pada awalnya dirinya tidak merasa telah terpapar virus tersebut. Bahkan Ia mengaku merasa sangat sehat sampai pada akhirnya virus mulai menimbulkan gejala.
“Jadi ada perbedaan ketika seseorang itu terpapar dan segera dilakukan perawatan dibandingkan saya yang notabene terpapar tetapi belum sadar, sehingga perawatan itu terlambat, sakitnya berbeda,” ujarnya.
Maka dari itu dirinya pun mengimbau kepada masyarakat untuk dengan sukarela melakukan tes usap, kalau perlu kata Bupati, dilakukan secara rutin perbulannya. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat menjaga diri dan keluarga dari virus tersebut.
“Masyarakat tidak perlu takut tes usap. Daripada seperti saya? Sudah kena, setelah ada gejala baru masuk rumah sakit,” tuturnya.
Bupati menjelaskan gejala awal yang dirasakannya adalah seperti saat sakit malaria, dimana suhu tubuh naik dan turun (demam). Karena mengira itu adalah gejala malaria, Bupati pun meminta untuk dilakukan tes darah.
Hasil dari tes tersebut pun Kata Bupati tidak menunjukan malaria. Setelah itu dirinya pun memutuskan untuk melakukan tes usap dan hasil dari tes tersebut menunjukan dirinya positif terpapar covid-19.
“Tes darah itu dibawa ke Caritas, Klinik Freeport tetapi nihil, barulah ketika saya makan tidak ada rasa dan penciuman hilang, dokter pun datang untuk tes usap dan hasilnya positif (covid-19) yang sudah parah,” jelasnya.
Ditanya kapan terkonfirmasi positif, Bupati mengaku hal itu terjadi pada awal Desember lalu. Ia pun sempat merasa frustrasi dengan keadaannya hingga berpikir untuk lari dari ruang isolasi. Merasa frustrasi Bupati pun meminta izin untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Saya berpikir kalau harus lari, bahkan saya sudah usaha untuk membuka selang infus itu, dan perhatikan jalan keluar kira-kira mana yang akan saya ambil,” kenangnya.
Soal kondisi terakhir dirinya Bupati mengaku sudah berangsur pulih sehingga dapat kembali beraktivitas. (Aji-cr01)