Timika, antarpapuanews.com – Wakil Ketua I DRPD Mimika Aleks Tsenawatme mengharapkan adanya koordinasi antar instansi terkait untuk membahas situasi dan akomodasi kepulangan warga Banti, Kimbeli dan Opitawak yang dievakuasi awal tahun 2020 karena gangguan keamanan.
“Betul, memang masyarakat banyak jadi korban karna mulai dari evakuasi sampai saat ini sudah mencapai 6 bulan,” kata Aleks saat ditemui dikantor DPRD Mimika, Selasa (18/8).
Ia menjelaskan, kurang lebih 6 bulan pasca warga 3 Kampung di Distrik Tembagapura dievakuasi ke Timika, warga merasa tidak betah dengan kondisi lingkungan dan iklim yang berbeda, sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke kampung mereka.
Hal tersebut, tidak hanya dikeluhkan oleh warga yang dievakuasi saja tapi juga warga yang masih tetap berada di kampung mengharapkan agar warga yang dievakuasi bisa kembali ke Tembagapura.
“Jadi mereka tidak betah disini, kemudian ada beberapa masyarakat yang sudah meninggal, jadi saya dalam rangka kunjungan ke Aroanop sampai ke Jila dan Tsinga itu banyak masyarakat yang sampaikan hal seperti itu,” jelasnya.
Sebagai pemilik hak ulayat tidak harus meninggalkan tempat, dusun mereka karena adanya permasalahan, justru sebaliknya mereka harus tetap tinggal untuk menjaga tanah yang menjadi ibu bagi mereka.
“Karena sebelum Freeport dan pemerintah ada itu mereka sudah ada disana, jadi mereka tidak boleh lama di Timika, mereka harus kembali dan itu harapan kita dan Bupati juga, tinggal kita koordinasi dengan Forkompimdah,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, sudah harus ada koordinasi antar pihak terkait agar ada kepastian kapan warga bisa kembali ke Tembagapura.
“Tapi untuk waktunya kita belum bisa pastikan, kita harus lihat dari sisi keamanan juga,” ungkapnya. (mrc)