Maumere, antarpapuanews.com – Ratusan pengungsi korban Gunung Ile Lewotolok Lembata menjalani rapid test sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Covid-19.
Dari pantauan antarpapuanews.com, petugas kesehatan dari laboratorium Puskesmas Lewoleba melakukan rapid test kepada ratusan pengungsi yang berada di eks kantor Bupati lama di Kelurahan Lewoleba Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata. Eks kantor Bupati lama menjadi lokasi pengungsian warga dari kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Para pengungsi yang merupakan kaum rentan seperti bayi balita, ibu hamil, lansia, disiapkan tempat khusus untuk rapid test tersebut. Kegiatan rapid test berlangsung pada Sabtu (5/12) siang.
Sementara itu Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur kepada sejumlah wartawan di lokasi pengungsian beliau mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lembata mewajibkan semua para pengungsi harus menjalani rapid test.
Dikatakan Yentji Sunur, proses pengungsian ini telah mengikuti standar protokol kesehatan. Upaya pencegahan Covid-19, dengan dilakukan rapid test kepada semua pengungsi yang ada di posko-posko pengungsian.
Lanjutnya pengungsi yang hasil rapit test reaktif akan ditindaklanjuti dengan memisahkan ke posko tersendiri.
Sementara itu, Kasus covid-19 di kabupaten Lembata saat ini sudah mencapai 32 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 namun masih ada ratusan sampel swab yang masih menunggu pemeriksaan di laboratorium Biomolekuler RS WZ Johanes Kupang.
Ia berharap agar para pengungsi tetap menjaga protokoler kesehatan di posko Pengungsian masing masing, tutupnya. (Nkan)