Timika, APN – Sebagai langkah pencegahan meminimalisir potensi-potensi konflik pada pemilu 2024 nanti, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika bakal genjot sosialisasi di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini merupakan langkah-langkah pencegahan yang bertujuan untuk menganulis serta meminimalisir terjadinya potensi-potensi polarisasi serta konflik yang terjadi pasca pelaksanaan pemilu nanti seperti money politic (politik uang), pemalsuan identitas dan berbagai potensi pelanggaran yang disinyalir dapat terjadi.
Sementara itu, Koordinator Devisi Hukum dan Pengawasan, KPU Kabupaten Mimika, Laurensius Minipko menegaskan bahwa, Pemilu Serentak 2024 mendatang akan dilaksanakan sesuai asas dan regulasi.
Oleh karena itu, Laurensius meminta kepada seluruh peserta pemilu dari masing-masing partai politik dan anggota parpol agar dapat memahami hal tersebut meskipun ia menyadari, polarisasi dan potensi konflik yang sering terjadi pasca pelaksanaan pemilu tentu saja dapat terjadi.
“Peserta pemilu yaitu partai politik dan anggota parpol diharapkan memahami betul bahwa pemilu itu dilaksanakan berdasarkan regulasi, bukan berdasarkan rujukan kultur, budaya, kebiasaan, kepentingan figur a figur b,” terang Laurensius saat ditemui wartawan di Hotel Cartenz, Sabtu (26/11/2022).
“Tapi harus berprinsip, apapun kondisinya harus berprinsip bahwa siapapun dia, peserta pemilu, pemilih pemula harus diajarkan terus menerus sejauh bisa dengan kemampuan yang ada untuk mensosialisasikan itu,” sambungnya.
Namun, ia menilai dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan secara terus menerus kepada masyarakat, maka potensi-potensi tersebut dapat dicegah dan diatasi walupun tidak berlangsung maksimal.
“Paling tidak dari pengalaman saya 2018, 2019, saya ikut di Panwas, saya membaca itu, orang harus dikasih pemahaman terus menerus, itu dari prespektif pengawasan,” pungkasnya.