Timika, Antarpapua.com – Cinta damai di Tanah Papua, Mimika, sejumlah Kepala Suku Papua di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menerima permohonan maaf dari Ikatan Kerukuanan Flobamora (IKF) Kabupaten Mimika, atas persoalan persekusi yang dilakukan oleh salah satu Ormas pada tanggal 01 Desember 2023 lalu terhadap Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Kupang.
Sejumlah Kepala suku Papua di Mimika menegaskan, persoalan persekusi yang dilakukan salah satu Ormas di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap AMP di Kupang tidak boleh merusak hubungan persaudaraan msyarakat Papua dan masyarakat Papua asal Flobamora di Mimika, yang sudah lama diraut dengan penuh kasih.
Ketua Lembaga Musyawara Adat Suku Amungme (Lemasa), Menuel John Magal berpesan khusus kepada masyarakat Amungme, tidak boleh terprovokasi dengan kejadian di NTT.
“Kita harus jaga Mimika rumah kita ini tetap kondusif. Sejak 2017 sampai sekarang Mimika kondusif dan kita harus pertahankan. Kalau ada kejadian seperti di NTT semua ada jalurnya. Kita di Mimika ini harus tetap bersatu.
Kamipun terima permohonan maaf yang disampaikan dari kekuarga Flobamora,”ungkap Vebian Magal, dalam pertemuan antara kepala-kepala suku asli Mimika dengan tokoh-tokoh Flobamora. Juga dihadiri oleh Kapolres Mimika, Dandim 1710/Mimika.
Hal ini digagas oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Mimika di salah restoran di Jalan Budi Utomo Ujung, Selasa (05/12/2023)
Dia mengatakan, masyarakat dari semua daerah di Indonesia datang mencari nafkah di Tanah Papua dan semuanya diterima dengan baik, sehingga ia berharap generasi Papua yang menimba ilmu di daerah-daerah di luar Papua bisa diperlakukan dengan baik.
“Jangan lakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anak kami. Kalau mereka anarkis ada pihak keamanan yang urus,”ujarnya.
Menurutnya, demo damai yang dilakukan oleh AMP pada 01 Desember 2023 itu sesuai jalur, sehingga yang bertugas melakukan pengamanan adalah negara melalui aparat keamanan, bukan Ormas.
“Jadi Ormas jangan mengambil tugas aparat keamanan. Kita sebagai warga negara harus hidup berdampingan dengan damai. Kita dukung TNI-Polri untuk menjaga Mimika tetap damai,”ujarnya.
Wakil Ketua Lembaga Musyawara Adat Suku Kamoro (Lemasko), Marianus Maknaipeku mengajak seluruh masyarakat Mimika menjaga keharmonisan dan tetap cinta damai.
“Kita semua di Mimika ini bersaudara. Kita tetap harus hidup rukun dan damai. Masalah di NTT sekarang sedang ditangani pihak berwajib. Kita hargai itu,” ucapnya.
kepala Suku Dani, Nus Jikwa mengatakan harus diumumkan kepada semua masyarakat di seluruh Indonesia, bahwa telah ada kesepakatan untuk tetap menjaga keamanan dan kedamaian pasca kejadian di Kupang.
“Sikap ini harus diketahui. Harus dijelaskan kepada semua pihak. Semua Ormas di Timika harus kompak. Kita perlu tunjukan bahwa kita semua di Mimika hidup berdampingan dengan damai. Peristiwa yang sudah terjadi ini kita percayakan kepada penegak hukum untuk menyelesaikannya,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala Suku Mee, Piet Nawipa mengajak semua masyarakat tetap menjaga keamanan, dan menghargai proses hukum yang sedang berjalan.
Kemudian Kepala Suku Amungme, Yanes Natkime, mengatakan bisa saja masih ada dendam di kalangan masyarakat, dan mereka bisa meluapkan dendamnya jika dalam keadaaan mabuk. Sehingga sangat diharapkan kepada penegak hukum untuk menertibkan penjualan Miras.
“Karena kalau dalam keadaan sadar mereka takut melakukan tindakan kekerasan, tapi dalam keadaan mabuk mereka bisa melakukan apa saja,” ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Suku Nduga, Elis Panus Wasareak berharap kesepakatan, menjaga kedamaian ini harus di-publish supaya semua masyarakat Indonesia bisa mengetahuinya.
Kemudian, Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Kabupaten Mimika, Marthen Moru menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua, atas tindakan persekusi oknum warga di Kupang terhadap mahasiswa Papua.
Menurutnya, kejadian di Kupang jangan memecah belah persaudaraan masyarakat Papua Asal Flobamora dan masyarakat Asli Papua, yang selama ini sudah terjalin dengan harmonis.
Kemudian Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra, SH SIK berharap seluruh masyarakat Mimika tetap kompak menjaga kemanan dan kedamaian, tidak terpengaruh dengan kejadian di luar Mimika.
Hal senada juga disampaikan, Dandim 1710 Mimika yang diwakili Pasi Intel Kodim 1710 Mimika, Lettu Kav Delfie Dolfi Goni berharap, masyarakat Mimika tetap kompak dan menjaga situasi kamtibmas di Mimika dan jangan terprovokasi hal-hal yang terjadi di luar Mimika.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Kesbangpol Mimika, Yan Slamat Purba. Ia meminta seluruh masyarakat menjaga Mimika sebagai rumah yang aman dan damai.
“Apalagi sekarang kita lagi masa adven. Sebentar lagi kita rayakan Natal dan tahun baru. Kita juga akan merayakan Pemilu. Mari kita sama sama menjaga keamanan dan kedamaian,” pungkasnya.
(Penulis : Anis | Editor : Sianturi)