Timika, APN – Kondisi alam yang kurang bersahabat mengakibatkan terjadinya hujan di seluruh wilayah Kabupaten Mimika. Hal tersebut disebabkan karena adanya lautan di sebelah selatan dan pegunungan yang terletak di sebelah Utara Timika.
Akibatnya, sering terjadi panas sejak pagi hingga siang menjelang sore dan hujan pada sore hari sampai datangnya malam.
Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG Timika) Fitria Nur Fadlilah saat ditemui APN, Jum’at, (19/11/2021) menjelaskan pada siang hari akan terjadi penguapan air yang mengakibatkan terjadinya penumpukan uap air di atmosfer sehingga berpotensi turunnya hujan pada sore hari.
Ia menambahkan dengan adanya Lautan di seberang selatan Timika dan Pegunungan di bagian Utara, mengakibatkan pada saat pagi hingga siang hari angin cenderung bertiup dari laut menuju daratan, sehingga uap air yang dibawa dari lautan selatan timika akan menabrak pegunungan di bagian Utara. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan air di atmosfer dan sering terjadi hujan di sore hari.
“Dengan adanya lautan di sebelah selatan Timika dan Pegunungan di bagian Utara mengakibatkan pada siang hari akan terjadi penguapan air karena adanya panas dari matahari, jadi air dari permukaan air ini menguap dan terkumpul di atmosfer. Pada siang hari itu kan cenderung dari pagi dari siang angin yang bertiup dari laut menuju kearah daratan, tapi karena daratan di sebelah Utara terdapat gunung, jadi uap air yang terbawa angin dari selatan menabrak pegunungan yang ada di sebelah Utara sehingga dia menjadi keatas pergerakannya. Itu sebabnya terjadi penumpukan air, pada saat sore hari kondisi penguapan air sudah jenuh, itulah sebabnya sangat berpotensi turunnya hujan,” ungkapnya.
Fitria juga menyebutkan adanya deretan pegunungan tersebut membuat penumpukan awan dan mendung yang menyebabkan hujan.
“pada malam hari angin berhembus dari daratan ke laut, yaitu dari pegunungan di bagian Utara Timika sehingga balik lagi ke selatan, jadi hampir di sebelah selatannya gunung ini terkena hujan,” paparnya.
Sementara itu, berkaitan dengan curah hujan di Kabupaten Mimika, menurut data dari BMKG, secara Klimatologi sifat iklim di Timika tidak memiliki musim-musim tertentu dan sering terjadi curah hujan sepanjang tahun dengan topografi yang ada di Wilayah Kabupaten Mimika.
Fitria juga menerangkan bahwa selain faktor lokal seperti yang telah dijelaskan, sering terjadi gangguan-gangguan di atmosfer yang bersifat global. Seperti siklon dan elnino lanina yang dapat mempengaruhi dan hal tersebut dapat terjadi.
“Puncak musim penghujan tertinggi biasanya terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Namun di Kabupaten Mimika bisa dikatakan musim hujan sepanjang tahun, karena meskipun berapa pada musim keringnya, wilayah Kabupaten Mimika tetap berpotensi turun hujan,” paparnya (Wahyu).