Dana Otsus Bagi OAP, Ini Harapan Pemda

Antar Papua
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Jeni O. Usmany, S. PD. M.Pd, (Foto: Lyddia Bahy/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Pengembangan program wajib dan program penunjang peningkatan Standar Pendidikan Minimal ( SPM ) merupakan program yang dilakukan Dinas Pendidikan kabupaten Mimika, Senin (9/9/2024).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mimika, Jeni O. Usmany, S.PD. M.Pd, menjelaskan ada empat program untuk menunjang program pendidikan adalah pengelolaan pendidikan dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA, program pengembangan kurikulum, program pendidik dan tenaga kependidikan dan program urusan pemerintah daerah.

Untuk diketahui SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintah wajib yang berhak diperoleh setiap peserta didik secara maksimal.

Manfaat yang dirasakan oleh Orang Asli Papua salah satunya adalah bantuan Otsus.

” Manfaat dana Otsus ini benar-benar kami manfaatkan untuk Orang Asli Papua. Jadi kami tidak menggunakan dana Otsus untuk membangun di kota,” katanya saat diwawancarai usai menghadiri rapat, Senin (9/9/2024) di Hotel Grand Tembaga.

Kwamki narama misalnya, kami lakukan pembangunan rumah dinas guru, ruang kelas dan lain-lain karena masyarakat semua disitu Orang Asli Papua.

Ia menjelaskan bahwa dana Otsus tidak pakai untuk membangun di kota karena masyarakat di kota sudah tercampur, ucap Jeni kepada Antarpapua.com

Baca Juga |  Bupati Mimika: Kembalikan Pengelolaan Dana Otsus ke Provinsi

Kalau bantuan untuk semua sekolah dilakukan pemerintah pusat dengan memberikan dana BOS sedangkan pemerintah daerah sendiri memberikan Popda. Dan pemberian Popda ini tidak berdasarkan berapa jumlah siswa tapi sesuai dengan anggaran per tahunnya.

Sementara untuk OAP yang tidak mampu di sekolah swasta yang ada di pinggirian dan dalam kota kita membantu dengan memberikan biaya pendidikan sebesar 150.000 per bulan berlaku dari tingkat SD,SMP dan SMA. Sedangkan SMK sebesar Rp. 200.000/bulan untuk tiap-tiap anak.

Jeni menerangkan pembangunan penambahan ruang kelas disesuaikan dengan kebutuhan dari sekolah itu sendiri, jelasnya.

Penerapan sekolah gratis di sekolah negeri sudah diminati kalangan masyarakat. Oleh karena itu ia menghimbau kepada masyarakat agar jangan takut menyekolahkan anak-anak di sekolah negeri.

” Mutu guru sudah kami siapkan peningkatannya, kami akan bekerja sama dengan Universitas Negeri Makassar (UNM) pada tingkat SD, sementara SMP dan SMA akan bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta.”

Para dosen akan kami datangkan untuk melatih para guru di setiap jenjang pendidikan yang ada di Kabupaten Mimika.
Dengan harapan agar mutu guru di Timika bisa setara dengan guru-guru lain yang berada di luar Timika.

Baca Juga |  Dana Otsus Tak Kunjung Jelas, Pemprov Papua Bayar Uang Studi Mahasiswa Papua dengan Dana Cadangan

Pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur dan kebutuhan dasar di sekolah sehingga diharapkan masyarakat sadar menyekolahkan anak-anaknya sesuai program yang sudah ditetapkan pemerintah, jangan masuk satu bulan terus hilang lagi nanti masuk lagi satu bulan kemudian, harapnya.

” Kami juga butuh masukan dari masyarakat dan guru dengan melampirkan data agar kami bisa tindaklanjuti dengan melakukan evaluasi, demi masa depan anak-anak di Kabupaten Mimika tercinta ini,” tandasnya.(Lyddia Bahy)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News