Dandim 1717/Puncak Sebut, Bencana Kelaparan di Dua Distrik Akibat Gagal Panen

Antar Papua
Dandim 1717/Puncak, Letkol Inf. Jonatan Nadio Aprimanda (tengah) didampingi pejabat TNI saat diwawancari di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin (24/7/2023),(Foto: Acel/Antarpapua.com)

Timika, Antarpapua.com – Terjadi cuaca ekstrim berujung bencana kelaparan di dua distrik yaitu Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Musibah tersebut kini mendapat perhatian khusus dari Panglima TNI dan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), dengan mengirim puluhan ton logistik ke lokasi terdampak.

Dandim 1717/Puncak, Letkol Inf Jonatan Nadio Aprimanda saat ditemui Antarpapua.com di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Senin (24/7/2023) mengatakan, bencana terjadi di Kabupaten Puncak di dua distrik diakibatkan gagal panen hasil pertanian warga.

“Jadi saat ini pemerintah Kabupaten Puncak telah menetapkannya sebagai bencana kelaparan di mana, saat ini juga Pemda setempat sudah memberikan perhatian dan ini dari pemerintah pusat,” kata Dandim.

Baca Juga |  Tidak Ada Penambahan Personel Pasca Gugurnya Tiga Prajurit TNI

Ia mengatakan, upaya penanganan musibah tersebut telah dilakukan dan puncakanya terjadi pada Sabtu lalu, berkat informasi dari anggota di lapangan, puskesmas dan kepala distrik setempat.

“Kami tim terpadu telah mengambil langkah awal dan Bupati Puncak, telah memberikan bantuhan bahan makanan (bama) untuk warganya,” katanya.

Mengenai kepala keluarga (KK) kata Dandim, di Distrik Agandugume sebanyak 3.500 KK dan di Distrik Lambewi sebanyak 4.000 KK dengan total 7.000 KK lebih yang terdampak bencana kelaparan.

Lanjutnya, bencana kelaparan akibat gagal panen dikarenakan suhu ekstrim sehingga tidak ada hasil dari sektor petanian. Tanaman warga mati, busuk dan tidak bisa dikonsumsi.

Baca Juga |  Di Kabupaten Puncak, Harga Beras Sampai Rp 50 Ribu Perkilo

“Masalah utama adalah cuaca ekstrim sehingga terjadi gagal panen,” tuturnya.

Dikatakan Dandim Puncak bahwa, mengingat di Puncak ada kelompok separatis, maka pendistribusian logistik sudah diantisipasi berkoordinasi dengan semua pihak.

“Kita yakinkan pengiriman logistik berjalan lancar, apalagi ini merupakan bantuan kemanusiaan sehingga bagaimanapun caranya masyarakat harus terbantukan,” tutup Letkol Inf. Jonatan Nadio.

(Penulis : Acel | Editor : Sianturi)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News