Timika, APN – Ingin melihat langsung laporan dari lapangan terkait situasi di Nduga, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono datangi Kabupaten Mimika sejak Senin (14/4/2023).
Kedatangan Panglima TNI ke Mimika didampingi pejabat tinggi TNI seperti Kepala Sfaf Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abduracman, Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI, I Nyoman Cantiasa dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen Iwan Setiawan.
Saat menggelar konferensi pers di Markas Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Selasa (18/4/2023), Panglima mengatakan, kedatangannya ke Mimika untuk melihat langsung para prajurit TNI yang menjadi korban luka pada kontak tembak dengan KKB/KST di wilayah Mugi-mam, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4/2023).
“Dari kontak tembak tersebut, 4 prajurit terluka dan sudah berhasil dievakuasi ke Mimika. Mereka dalam kondisi semakin membaik. Saya langsung menyapa mereka di sini,” kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Panglima menegaskan, prajurit yang gugur pada kontak tembak di Mugi-mam hanya satu orang yaitu prajurit Yonif Raider 321/GT, Pratu Miftahul Arifin. Hal itu untuk menepis kabar-kabar hoax di media sosial.
“Kontak tembak terjadi saat 36 prajurit TNI mencari keberadaan pilot Susi Air. Jadi para prajurit ini dihadang KST dan terjadi kontak tembak. Dari kontak tembak mengakibatkan satu prajurit meninggal dunia Pratu Miftahul Arifin dan ada empat orang prajurit yang luka,” ungkap Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
Panglima menjelaskan, dari 36 personel tersebut masih ada 4 orang yang belum terkonfirmasi keberadaannya. Namun saat ini pihaknya sedang berkonsentrasi melakukan evakuasi korban yang meninggal dunia lantaran terjatuh di jurang. Evakuasi terhambat lantaran cuaca buruk di Kabupaten Nduga.
“Jadi jenazah Pratu Miftahul Arifin belum dievakuasi lantaran cuaca buruk dan juga lokasinya yang curam,” katanya.
Ia menghimbau sebelumnya memang terjadi berita simpang siur terkait jumlah korban dan lain sebagainya namun kini dirinya mengklaim telah memiliki data.
“Ini menjadi simpang siur pemberitaansebelumnya namun sekarang sudah jelas datanya,” ucapnya.