Timika, APN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sepakat dan mengapresiasi jika Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mimika akan membangun rumah guru di wilayah pedalaman tahun ini.
Legislator asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Mimika, Amandus Gwijangge mengatakan, pihaknya sepakat jika Disdik akan bangun rumah guru di wilayah pedalam, karena pendidikan itu segala-galanya, untuk merubah taraf hidup manusia dari berbagai sisi.
“Jadi apa yang sudah dicanangkan oleh Dinas Pendidikan itu, saya sebagai anggota dewan dari Fraksi PKB memberikan apresiasi. Karena banyak sekali keluhan yang kami dengar dari para tenaga pendidik. Seperti di wilayah pedalaman (gunung dan pesisir),” ungkap Amandus Gwijangge saat ditemui wartawan di Kantor DPRD Mimika, Selasa (27/6/2023).
Amandus mengatakan, selama ini guru sering mengeluhkan karena tidak adanya runah tinggal. Bahkan ada guru yang menumpang terus di rumah warga.
“Ini juga membuat mereka (guru) merasa terganggu atau kurang betah di tempat tugas. Jadi kalau memang benar apa yang dicanangkan itu, berarti saya memberi support yang besar pada Disdik,” ungkapnya.
Amandus mengungkapkan, salah satu faktor yang membuat guru tidak betah di tempat tugas adalah tidak adanya tempat tinggal. Jika ada rumah guru, pasti guru akan betah, berbaur dengan masyarakat.
“Karena saya sendiri temukan di wilayah pesisir tentu sangat mengharapkan sekali untuk dibangun rumah guru,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Legislator asal Fraksi Nasdem, Novian Kulla. Untuk pembangunan rumah guru tentu pihaknya sangat setuju, karena fasilitas ini menjadi salah satu jaminan juga untuk guru-guru bisa betah di tempat tugas
“Jadi rumah guru itu memang harus diperhatikan dengan serius. Tidak mungkin guru-guru harus tinggal di rumah warga terus. Bila perlu rumah guru itu harus ada dalam kawasan sekolah,” ujar Wakil Ketua Komisi C, Novian Kulla.
Sementara diberitakan sebelumnya, Perumahan guru di wilayah pedalaman masih menjadi PR bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika. Banyak rumah guru di pedalaman sudah tidak layak lagi.