Timika, APN – Dewan Perwakilan Daerah Komisi C (DPRD) Mimika menilai Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Mimika gagal dalam memperjuangkan impian Mimika jadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah.
Hal tersebut diklaim berdasarkan perkembangn informasi terbaru yang menyebutkan Kabupaten Nabire sebagai akan menjadi calon Ibu Kota Provinsi Papua Tengah dengan mendapatkan dukungan dari beberapa Kabupaten lainnya, sehingga Pemkab Mimika dinilai gagal oleh Komisi C DPRD Mimika dalam mewujudkan impian masyarakat Mabupaten Mimika yang mendambakan Kabupaten Mimika sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Tengah.
“Dari berbagai pemberitaan dapat dipastikan bahwa kita kabupaten Mimika hampir pasti tidak dapat dijadikan ibu kota Provinsi Papua Tengah, ini salah satu kegagalan yang luar biasa. Saya selaku anggota DPRD Mimika, juga adalah salah satu warga Mimika merasa bahwa tim Pemerintah kabupaten tidak punya lobi yang baik, pemerintah daerah itu terdiri dari Bupati dan DPRD sesuai Undang undang 23 yang seharusnya jalan bersama dalam menentukan arah kebijakan,” ungkap Sekretaris Komisi C DPRD Mimika, Saleh Alhamid melalui pesan singkat kepada Wartawan , Senin (21/02/2022).
Saleh mengatakan, untuk memperjuangkan sesuatu yang sangat penting dan berdampak pada kepentingan masyarakat harusnya dibentuk tim yang solid seperti halnya dalam memperjuangkan kabupaten Mimika menjadi calon ibu kota Provinsi Papua Tengah.
“Kalau lobi mengatas namakan pribadi atau jabatan saja, tentunya tidak dapat menerobos dan hasilnya juga akan tidak sesuai yang diinginkan. Seperti yang dilakukan pemerintah kabupaten Nabire bersama dengan kabupaten lain yang menyatukan kekuatan dan jurus untuk mencapai target apa yang jadi satu tujuan dengan bupati bupati lainnya,” kata Saleh.
Padahal menurut Saleh Mimika sudah tidak bisa diragukan lagi untuk menjadi pusat ibukota Provinsi Papua Tengah. Sebab Mimika dari sisi fasilitas penerbangan umum yang bertaraf internasional, pelabuhan laut, punya potensi wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang sudah mencukupi.
“Kita mau kemana saja di Republik Indonesia ini bisa dari Timika, ada pelabuhan samudera yang luas yang menjadi pusat persinggahan ribuan kapal, dia punya potensi wilayah yang luas, penduduk yang mencukupi serta asset terbesar yaitu Freeport Indonesia. Bagaimana bisa batal menjadi ibukota, apakah tim lobi nya yang tak maksimal,” tegas Saleh.
Ia menuturkan sejak lama kesiapan Mimika jadi ibukota Provinsi Papua Tengah sudah di depan mata, bahkan pemasangan papan nama kantor Gubernur Papua Tengah di kantor Pemerintahan SP3 sudah dilakukan.
“Jangan melobi dengan cara individual di pemerintahan saja, harusnya melibatkan DPRD sebagai reprentasi rakyat dan seluruh stockholder yang ada, di DPRD itu semua ada unsur dan kepentingan politik yang bisa menyampaikan sikap politiknya melalui partai partai ke tingkat pusat. Sebab lobi – lobi politik itu penting agar anggota dewan dari semua partai yang ada di kabupaten bisa mendorong ke partai pusat,” katanya.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Mimika, Elminus B Mom bahwa perjuangan Pemekaran Papua Tengah sejarahnya bermula dari kabupaten Mimika yang memiliki kisah perjalanan yang sangat panjang bahkan mengorbankan nyawa.
“Pemekaran Papua Tengah itu dibungkus oleh darah manusia dan menjadi pergumulan oleh masyarakat walaupun saat itu adanya perbedaan pendapat, karena pada waktu itu sumber daya manusia nya belum siap. Kalau sekarang sudah ada lalu kenapa kita tidak perjuangkan, kelemahannya itu ada dimana,”tegas Ketua Komisi C DPRD Mimika, Elminus B Mom kepada wartawan di kantor DPRD Mimika.
Elminus mengajak Bupati Mimika Eltinus Omaleng untuk duduk bersama dengan DPRD untuk mengambil langkah – langkah dalam rangka meyakinkan pemerintah pusat dan DPR RI untuk mau menyetujui Mimika sebagai Ibukota provinsi Papua Tengah.
“Bupati harus rangkul DPRD dan berjalan bersama, kalau tim pemerintah daerah berjalan sendiri agak sulit. Karena keputusan pemerintah harus juga seiring dengan persetujuan legislatife. Mimika dari sisi anggaran sangat mumpuni, kita tak boleh kalah dalam hal loby dari kabupaten lainnya,” tutupnya.