Timika, APN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Meminta kepada manajemen PT Freeport Indonesia untuk tidak memaksakan seluruh karyawannya untuk divaksin.
Sasiel Abugau, Anggota Komisi C DPRD Mimika saat ditemui Wartawan di Gedung DPRD Senin, (12/07/2021) mengatakan PT Freeport Indonesia harus kembali memanggil karyawan yang beberapa waktu lalu melakukan aksi penolakan vaksinasi. Karena Sasiel mengklaim jika PTFI telah melakukan pengancaman terhadap karyawan tersebut.
“Jadi yang kemarin itu mereka mau divaksin, mereka karyawan ini tidak mau, tetapi Freeport mengancam kalau au tidak mau pulang sudah ke kampung, nah mereka semua itu sekarang dipulangkan ke Mimika,” ujar Sasiel saat ditemui Wartawan di gedung DPRD Mimika, Senin (12/7/2021).
Ia pun mempertanyakan hal tersebut karena menurutnya yang dilakukan oleh PTFI tersebut sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan.
Lanjutnya, Ia pun meminta kepada PTFI jika ada penolakan maka pihak Freeport harus memberikan sosialisasi terlebih dahulu terkait vaksin ini, karena tidak semua orang memahami betul terkait vaksin khususnya bagi karyawan OAP.
“Pihak Freeport tidak boleh memaksa Orang Asli Papua (OAP) yang belum mau untuk divaksin, tetapi pihak Freeport harus memberikan kebijakan lain, dan juga tetap menganjurkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap memakai masker,” tegasnya.
Sasiel berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemkab) Mimika untuk mengambil bagian sebagai penengah untuk persoalan ini, sehingga ada solusi yang ditemukan, sehingga karyawan ini mendapatkan perlindungan.
Sementara itu, Vice President Government Relation PTFI Johnny Lingga menegaskan sejak awal pihaknya tak pernah memaksa karyawan melakukan vaksinasi, karena hal tersebut bersifat sukarela.
“Saya kan sudah berkali-kali bilang vaksin itu sukarela, tetapi buat yang tidak mau divaksin, itu tidak usah datang saja, jangan membuat kerusuhan atau memprovokasi orang lain,” katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu. (Anis-Cr02)