Jayapura,Amtarpapua.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura tahun ini mengelola anggaran sebesar Rp 221 miliar. Dari total anggaran tersebut, Rp 60 miliar dialokasikan khusus untuk pembayaran gaji dan tunjangan bagi 1.466 pegawai, termasuk tambahan dari pengangkatan K2 CPNS dan penerimaan P3K. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang.
Menurut Edward, meski porsi anggaran untuk belanja pegawai cukup besar, postur keuangan Dinas Kesehatan masih dalam kondisi sehat. Sisa anggaran akan difokuskan untuk belanja barang, jasa, dan modal. Salah satu prioritas utama adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan di kampung-kampung.
“Tahun ini, kita fokus pada pembangunan dan rehabilitasi fasilitas kesehatan di kampung-kampung. Ada sembilan kampung yang mendapat dukungan untuk pembangunan dan rehabilitasi dengan anggaran masing-masing lebih dari Rp 2 miliar,” ujar Edward.
Selain itu, peningkatan akses layanan laboratorium menjadi perhatian utama, Pemerintah Pusat mendorong pemeriksaan kesehatan dasar secara rutin, khususnya saat ulang tahun warga.
“Setiap penduduk wajib mengetahui status kesehatannya, seperti gula darah, hipertensi, kolesterol, dan lainnya. Pemeriksaan ini akan diberikan secara gratis,” jelasnya.
Edward menambahkan, semua dari 22 Puskesmas di Kabupaten Jayapura kini dilengkapi laboratorium tingkat dasar. Dua Puskesmas bahkan memiliki fasilitas untuk pemeriksaan klinik lanjutan, sehingga masyarakat tidak perlu lagi dirujuk ke laboratorium di tingkat provinsi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura juga mencatat peningkatan alokasi Dana Kapitasi Kesehatan (DKK) menjadi Rp 41 miliar pada tahun 2025.
“Ini adalah hasil advokasi kita ke Kementerian Kesehatan, sehingga akses layanan kesehatan masyarakat bisa terus meningkat,” pungkas Edward.
Langkah-langkah strategis ini menjadi bagian dari visi pemerintah Kabupaten Jayapura dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di masa pemerintahan Prabowo Subianto pada periode 2025-2027.(Redaksi)
