Timika, Antarpapua.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menggelar pertemuan penting untuk mengevaluasi pencapaian pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Hotel Horison Ultima, Jalan Hasanuddin. Acara ini menjadi momen penting bagi seluruh jajaran kesehatan di Mimika untuk menyusun strategi dalam mencapai target imunisasi yang telah ditetapkan.
Selaku Sekertaris Dinas kEsehatan, Ibu Fransiska Tekege, ST mengantikan Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan pentingnya pelaksanaan PIN Polio, mengingat polio adalah penyakit menular yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan permanen.
Meskipun Indonesia telah dinyatakan bebas polio, risiko penyakit ini masih ada, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi yang rendah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor KH.01.07/MENKES/1031/2024, enam provinsi di Papua, termasuk Mimika, diwajibkan melaksanakan PIN Polio mulai 27 Mei 2024. Target yang harus dicapai adalah 95% dari anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan dan 29 hari. Untuk Kabupaten Mimika, targetnya adalah 55.570 anak.
Hingga 22 Agustus 2024, cakupan imunisasi di Kabupaten Mimika tercatat NOPV1 sebesar 70%, NOPV2 sebesar 64%, BOPV1 sebesar 25%, dan BOPV2 sebesar 20%. Namun, masih ada sekitar 25% dari target yang belum tercapai. Kepala Dinas menegaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, strategi yang tepat harus diterapkan, terutama dalam menjangkau anak-anak di puskesmas yang berada di dalam kota, seperti Puskesmas Timika, Puskesmas Bhintuka, Puskesmas Pasar Sentral, dan Puskesmas Timika Jaya.
“Kasus polio pertama kali ditemukan di Timika, sehingga kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan target ini tercapai. Jika tidak, pelaksanaan PIN Polio di Papua bisa dianggap gagal, dan ini akan mempengaruhi tenaga kesehatan yang bekerja keras di lapangan,” ujarnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Kepala Dinas Kesehatan mengajak para kepala puskesmas untuk menjalin kerja sama dengan lintas sektor di tingkat distrik. Keterlibatan kepala distrik, kepala kampung, serta RT dan RW dianggap krusial dalam meningkatkan cakupan imunisasi.
Pertemuan ini diharapkan menjadi wadah untuk bersama-sama mengevaluasi pelaksanaan PIN Polio dan menyusun strategi yang lebih baik ke depan.
“Mari kita jadikan Kabupaten Mimika yang kita cintai ini sebagai wilayah yang bebas dari polio dan penyakit menular lainnya,” tutup Fransiska.
Pertemuan tersebut secara resmi dibuka, dan diakhiri dengan harapan agar Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan bimbingan dalam menjalankan tugas mulia ini. (*)