Timika, Antarpapua.com – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika,Provinsi Papua Tengah, melaksanakan Pelatihan Pengelolaan Pangan Lokal (P2PL)
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama Selasa (25/6/2024) – Sabtu (29/2/2024) Di aula Kantor Dinas Ketahanan Pangan Mimika dan ikut perwakilan enam distrik dan kelompok binaan Dinas Ketahanan Pangan.
Plt. Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Inosensius Yoga Pribadi, dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan pangan lokal merupakan produk pangan asli yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
Khusunya di Kabupaten Mimika memiliki kekayaan jenis pangan lokal non beras yang beragam dan telah menyokong pemenuhan kebutuhan masyarakat.
“Namun keberagaman pangan lokal yang ada belum mampu dimanafaatkan secara optimal menjadi salah satu penunjang ekonomi utuk kesejahteraan masyarakat” kata Yoga.
Yoga mengatakan perkembangan produk pangan atau kuliner yang diproduksi dengan menggunakan bahan dasar pangan lokal saat ini semakin pesat dan diminati.
Produksi olahan pangan lokal memiliki peluang yang tinggi apabila dikelola dengan baik sebagai produk yang memiliki nilai tambah.
“pangan lokal harus terus didorong dan dikembangkan menjadi produk olahan pangan sehat dan aman berdaya asing dan bernilai jual serta produk olahan yang berkelanjutan”kata Yoga.
Yoga mengatakan pelatihan penganekaragaman konsumsi pangan berbahan lokal ini dapat
mewujudkan konsumsi pangan sebagai dasar pemenuhan gizi keluarga.
“untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pelestarian sumber daya alam, sangat penting untuk mempelajari menu-menu makanan berbahan lokal” kata Yoga.
Yoga mengatakan guna mempercepat penganekaragaman atau diversifikasi konsumsi pangan pokok lokal untuk peningkatan gizi dan pendapatan ekonomi tingkat petani serta terjaganya ketahanan pangan di Kabupaten Mimika, maka masyarakat diajak untuk gemar mengkonsumsi makanan pokok lokal.
Ketahanan pangan merupakan isu yang kompleks dan terkait erat dengan seluruh sektor pembangunan, mulai dari pertanian, kesehatan, pendidikan, perdagangan dan ekonomi.
Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban, membangun, menyusun dan mengembangkan sistem informasi pangan dan gizi yang terintegrasi, yang selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi, serta sebagai sistem peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawanan pangan dan gizi.
Yoga mengatakan upaya peningkatan pengolahan pangan dapat dilakukan melalui cara, pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengetahui aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang, meningkatkan keterampilan dalam pengembangan olahan pangan lokal, dan mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi tepat guna untuk pengolahan pangan lokal.
Penganekaragaman pangan dilaksanakan dengan berbagai metode seperti melalui
kegiatan pelatihan pengolahan pangan lokal (P2PL) ini.
“dan sangat diharapkan dapat lebih meningkatkan gerakan diversifikasi pangan, khususnya pangan sumber karbohidrat, dalam rangka mendukung pemantapan ketahanan pangan nasional dan daerah”kata Yoga.
Yoga kegiatan P2PL yang diikuti oleh enam distrik terdiri dari 60 peserta pelatihan. dan kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari Selasa 25-29 Juni 2024.
Ia berharap melalui kegiatan pelatihan P2PL ini diharapkan para perserta dapat menggali potensi pangan lokal dalam berbagai inovasi varian untuk mendukung dalam pengembangan usaha di Kabupaten Mimika.
Dirinya juga memberikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi- tingginya kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika beserta jajarannya dan para narasumber yang dapat melaksanakan kegiatan ini.
“Kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta untuk dapat mengembangkan penganekaragaman pangan berbasis pangan lokal. Semoga pelatihan pengolahan pangan lokal yang dilakukan saat ini oleh pemerintah daerah Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan mampu memberi manfaat dan inovasi dalam pengolahan pangan lokal di Kabupaten Mimika”kata Yoga. (Marsel Balawanga)