Dinas Pemberdayaan Perempuan Mimika, Lakukan Penyuluhan KB di Kampung Landun Mekar

Antar Papua
Foto bersama kegaiatan sosialisasi KKBPK. (Foto: Aji/APN)

Timika, APN – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melaksanakan sosialisasi di kampung tentang KKBPK dan Pencegahan Stunting.

Kegiatan digelar di Kampung Ladun Mekar, yang diikuti belasan mama-mama asli Papua, pada Selasa (26/7/2022).

Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) adalah upaya dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Program KKBPK ini tidak hanya menurunkan total fertility rate (jumlah rata-rata anak yang terlahir dari seorang wanita usia subur), akan tetapi mempersiapkan generasi muda untuk merencanakan kehidupan berumah tangga.

Sekretaris DP3AP2KB Elisabeth Cenawatin mengatakan tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta implementasi KKBPK.

“Harapannya kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam membangun keluarga sejahtera, dan dapat mengaplikasikan hasil pelatihan kedalam membina keluarga,” ucapnya.

Baca Juga |  Cetak Keluarga Berkualitas, DP3AP2KB Mimika Targetkan Pembangunan 14 Balai Kampung KB

Selain itu Elisabeth mengungkapkan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mama-mama terhadap penurunan stunting.

“Sehingga dapat menerapkan pola hidup sehat dalam keluarga,” ujarnya.

Selanjutnya, Staf Ahli Bupati Mimika Maria Rettob yang hadir dalam kegiatan menyebut sosialisasi yang dilaksanakan ke kampung harus menerapkan pendekatan kearifan lokal di setiap wilayah adat.

“maksudnya kearifan lokal itu menyesuaikan bahasa dan perilaku mama-mama Papua yang menjadi peserta,” katanya.

Ia menambahkan masalah stunting di Mimika perlu diperhatikan meskipun angka prevalensi stunting di Mimika pada tahun 2021 sebesar 14 persen atau dibawah prevalensi angka stunting nasional sebesar 24 persen di tahun yang sama.

“Intervensi terhadap pencegahan dan penanganan kasus stunting harus dilakukan secara sinergis diberbagai sektor,” katanya.

Maria melanjutkan pelaksanaan kegiatan sosialisasi sangatlah tepat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat.

Baca Juga |  Orang Tua Harus Awasi Anak Saat Menggunakan Gawai

Sementara itu Kepala DP3AP2KB Hermalina Imbiri mengatakan kegiatan sosialisasi berisikan materi tentang pencegahan stunting dan bagaimana mewujudkan keluarga sejahtera.

“Kegiatan ini dilaksanakan dua hari, jadi hari pertama diberikan materi soal Keluarga Sejahtera, hari kedua itu soal stunting,” ungkapnya.

Hermalina melanjutkan kegiatan serupa juga akan digelar di dua distrik lainnya yakni Distrik Mimika Baru dan Iwaka.

“Target kami ada tiga distrik yakni Distrik Kwamki Narama (sementara berjalan), Mimika Baru dan Iwaka, materinya juga sama, semua disampaikan menggunakan bahasa daerah, sehingga mama-mama yang hadir lebih mudah mengerti,” tutupnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News