
Timika, antarpapuanews.com – Distanbun bertemu dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta seluruh stakeholder juga konsultan untuk membahas Survei Investigasi Desain (SID) pembukaan lahan kering Distrik Mimika Barat dan SID Kanal Sagu 500 Hektar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultural dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Alice I Wanma mengatakan pertemuan ini (Senin) adalah kali kedua dilaksanakan dan merupakan pertemuan akhir sebelum program dilaksanakan.
“Pelaksanaan nanti tunggu hasil dari CV Alymar Lestari Konsultan berikan hasil pertemuan ini. Karena pertemuan pertama sudah kita lakukan beberapa waktu lalu, ini yang kedua memperbaiki yang pertama kemarin karena banyak masukan,” jelasnya saat ditemui usai kegiatan Presentase Akhir Penyusunan SID Kanal Sagu dan Lahan Kering di kantor Bappeda Mimika, Senin (9/11).
Lanjutnya, luas lahan untuk kanal sagu diperkirakan sekitar 500 hektar dan untuk pembukaan lahan kering untuk penanaman kopi diperkirakan sekitar 100 hektar.
“Lahan sagu itu sudah ada sagunya jadi kita akan rapikan satu rumpun. Kita akan buat jalan untuk produksinya juga,” ungkapnya.
Selain lahan sagu, menurut rencana lahan nantinya akan dijadikan sebagai pusat perkebunan sagu, juga perkebunan tanaman lain. Perkebunan ini pun diproyeksikan sebagai tempat wisata.
Lokasi lahan kanal sagu terletak di Distrik Mimika Tengah, tepatnya di Mioko, sedangkan lahan kering berada di Distrik Mimika Barat, atau Kiyura Gunung.
“Kalau yang lahan kopi ini baru saja dibuka lahannya,” tuturnya.
Sementara itu berdasarkan data dari konsultan proyek disebutkan
jarak kedua lokasi lahan berada sekitar 35 km dari Ibukota Timika.
Rekapitulasi Anggaran Biaya oleh konsultan juga disebutkan yakni Pembukaan Lahan Kering (Kopi) dan Pembukaan Kanal Sagu diperkirakan menelan biaya sebesar Rp. 130 Miliar. (Eye)