Dinkes Mimika Gelar Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2025

Antar Papua
Sekretaris Dinkes Mimika, Fransica Tekege. (Foto: Istimewa)

Timika, Antarpapua.com – Sekretaris Dinas Kesehatan Mimika, Fransisca Tekege, mengungkapkan bahwa ada 5 (lima) poin yang akan dijadikan rujukan dalam menyusun rencana kerja Dinkes Mimika Tahun Anggaran Tahun 2025 mendatang diantaranya ;

  1. Optimalisasi Perencanaan dan Penganggaran.
  2. Efektivitas Pelaksanaan Program.
  3. Pemantauan dan Evaluasi Berkala.
  4. Kolaborasi dengan Semua Pihak.
  5. Peningkatan Kapasitas SDM.

Lima poin itu disampaikan Fransisca saat membuka kegiatan Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja Dinkes Mimika Tahun Anggaran 2025 yang digelar oleh Bidang Program Dinkes Mimika di Horison Ultima, Jalan Hasanuddin, Timika pada Jumat, (25/10/2024).

Kegiatan ini menurut Fransica, bertujuan untuk meningkatkan kinerja serta kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat. Guna mencapai tujuan tersebut, pihak terkait dituntut harus bekerja sama dengan lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif.

“Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, perlu kita tekankan pentingnya perencanaan anggaran yang tepat, terukur, dan terarah,” kata Fransica.

Ia juga dalam kesempatan itu mengajak seluruh tenaga kesehatan yang hadir agar selalu berupaya meningkatkan kapasitas SDM di bidang kesehatan melalui pelatihan, pendampingan, dan pendidikan yang berkelanjutan sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat dirasakan dengan baik.

Baca Juga |  Dinkes Hanya Akan Release Data Covid-19 Seminggu Sekali

“Saya sangat berharap, melalui perencanaan anggaran yang efektif dan efisien, kita dapat memastikan bahwa pelayanan kesehatan di Kabupaten Mimika semakin berkualitas, terjangkau, dan merata bagi seluruh masyarakat,” terangnya.

Adapun 5 Poin Penyusunan Rencana Kerja Kegiatan Dinkes Mimika Tahun Anggaran 2025 beserta penjelasannya adalah sebagai berikut ;

  1. Optimalisasi Perencanaan dan Penganggaran : Tahun 2025 harus menjadi momentum bagi kita untuk semakin mengoptimalkan perencanaan dan penganggaran kesehatan. Kita perlu menyusun rencana kerja yang berbasis pada kebutuhan nyata di lapangan, menggunakan data yang akurat, serta melakukan analisis risiko dengan cermat agar program dan kegiatan yang kita laksanakan dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
  2. Efektivitas Pelaksanaan Program : Setiap program dan kegiatan yang kita rencanakan harus memiliki indikator keberhasilan yang jelas. Oleh karena itu, mari kita pastikan bahwa pelaksanaan setiap program benar-benar dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat yang rentan dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
  3. Pemantauan dan Evaluasi Berkala : Dalam setiap proses pelaksanaan program, pemantauan dan evaluasi harus menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dengan evaluasi berkala, kita bisa mengidentifikasi kendala yang ada, memperbaiki proses yang berjalan, dan memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dapat mencapai hasil yang maksimal.
  4. Kolaborasi dengan Semua Pihak : Untuk mencapai target dan tujuan yang harapkan, kolaborasi lintas sektor menjadi sangat penting. Kita harus mampu menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah lainnya, swasta, serta masyarakat, agar program- program kesehatan dapat lebih luas jangkauannya dan lebih terasa dampaknya.
  5. Peningkatan Kapasitas SDM : Kualitas pelayanan tidak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga pada kompetensi tenaga kesehatan. (*)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News