Timika, APN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika melantik 43 kader malaria hasil kerjasama Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki). Pelantikan dilaksanakan di hotel Horison Diana, Jumat (22/10/2021).
Hal tersebut dilakukan guna memepercepat penurunan kasus malaria di Kabupaten Mimika. Kader dilantik usai mengikuti pelatihan program Perdhaki GFATM-PPM SR Yayasan Carita Timika Papua SSR Paroki Emanuel Mapurujaya dan St Petrus SP 3.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 43 peserta yang dipilih untuk menjadi kader malaria, yang akan bertugas melakukan deteksi dini kasus malaria secara aktif, melalui kunjungan dari rumah kerumah, pemberian obat malaria, pemantauan minum obat, serta penyuluhan terhadap warga masyarakat untuk mencegah malaria diwilayah kampung meliputi puskesmas Wania, Pasar Sentral, Timika, Timika Jaya, Jileale, Bhintuka, dan puskesmas Limau Asri.
Johannes Rettob Wakil Bupati Mimika dalam sambutannya mengapresiasi malaria center yang telah bekerja keras dalam pelaksanaan PON XX tahun 2021, hingga para atlet maupun lainnya telah pulang ke daerahnya masing-masing dengan sehat.
“Kita sebelumnya sudah sepakat untuk menurunkan malaria pada tahun 2026, makanya bagaimana kita berinovasi untuk membuat malaria ini turun, salah satunya dengan pelatihan kader ini,”kata John Rettob
Selain mendapatkan pelatihan para kader tersebut mengetahui tentang malaria, sehingga bisa memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat agar malaria bisa segera teratasi.
“Kenapa malaria itu banyak terus, yaitu tidak pernah minum obat sampai habis atau tidak pernah tuntas salam minum obat malaria. Jadi para kader ini harus terus awasi dan kalian nanti akan hidup bersama masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap agar kader malaria terus bertambah dan bukan hanya ada dalam seputaran kota, melainkan daerah lain juga.
Menurut John penanggulangan malaria bukan hanya tugas dari Dinas kesehatan saja, melainkan banyak sektor-sektor yang menyebabkan penyakit malaria.
“Hanya sekitar 25 persen dari kesehatan, malaria terjadi karena genangan air dan lainnya, dan itu bukan dari kesehatan, sehingga semua sektor saling memberikan dukungan agar dapat menurunkan malaria dan ini target pemerintah secara keseluruhan,” tuturnya.
Ia berharap kedepan malaria center dapat selalu memberikan rekomendasi ke pemerintah dalam penganggaran, penanganan malaria di Mimika menjadi satu program prioritas.
“Saya berharap kedepan malaria center ini mempunyai produk-produk (program) yang bisa membantu pemerintah mengalokasikan anggaran untuk kepentingan malaria itu sendiri,” tutupnya. (Aji)