Mimika  

Dinkes Mimika Sosialisasi Pemeriksaan Viral Load HIV Gunakan m-Pima

Antar Papua
Foto bersama peserta sosilasasi pemeriksaan viral load HIV menggunakan mesin m-Pima di Hotel Horison Diana, Sabtu (27/5/2023), (Foto:Acel/APN).

Timika, APN – Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menggelar sosialisasi pemeriksaan viral load (mengukur jumlah virus HIV), dengan menggunakan mesin yang dikenal dengan nama m-Pima terkait penderita virus HIV di Mimika.

Mesin (m-Pima) ini digunakan pasien tersebut setelah enam bulan, hingga satu tahun terkena HIV sesuai jadwal di masing-masing fasilitas kesehatan.

“Kita punya dua mesin m-Pima yang tersedia di Puskesmas Timika dan Timika Jaya dan viral load, yang kapasitasnya lebih banyak tersedia di RSUD Mimika,” ungkap Kepala Dinas Kabupaten Mimika, Reynol Ubra kepada APN di Hotel Horison Diana, Sabtu (27/5/2023).

Ia mengatakan, sosialisasi viral load atau jumlah virus HIV di dalam darah agar ada tindakan medis lebih cepat, karena sesuai target pada tahun 2030 eliminasi.

Baca Juga |  Keluarga Alm. Puput Terima Santunan dari Kemenkes

“Di Timika untuk deteksi HIV sudah sangat bagus, dan kita juga sudah tahu jumlah HIV di dalam darah karena hampir 10 tahun terakhir dilakukan di RSUD Mimika, namun kini sudah ada di Puskesmas,” katanya.

Kata Reynold, penempatan mesin m-Pima di dua Puskesmas ini, agar ketika pertama kali pasien terdeteksi HIV maka pemeriksaan lanjutan adalah kadar virus dalam darah. Virus dalam darah pasien yang ditoleransi kurang dari 1.000. Kalau di atas 1.000 maka pasti ada tindakan medis.

Baca Juga |  Tren Kasus Malaria di Mimika Meningkat

“Jadi penempatan mesin m-Pima di Puskesmas memberikan manfaat, dan pasien juga diharapkan meminum ARV atau anti retro viral virusnya tidak terdekteksi meskipun ada, sehingga virus yang terdeteksi dapat ditangani,” katanya.

Dikatakan, langkah pertama mencegah penyebaran HIV terutama pada ibu hamil, agar tidak terjadi penularan kepada anak.

“Kita berharap, tiga indikator yang ingin dicapai pada eliminasi HIV di Indonesia memutus rantai penularan, menurunkan angka kematian dan menghilangkan stigma serta diskriminasi cepat berjalan,” tutupnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News