Timika, Antarpapua.com – Dinas Sosial Kabupaten Mimika tengah mencari solusi bagi bocah-bocah karton di Kabupaten Mimika, yang terpaksa turun ke jalan untuk mencari penghasilan tambahan agar bisa menyambung hidup.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, Andarias Nauw kepada antarpapua.com, Kamis (27/7/2023).
Kata Andarias, bocah-bocah karton sebelumnya sudah dilakukan pendataan. Hal itu kata dia, sudah dilakukan bahkan sejak dirinya masih menduduki salahsatu jabatan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KP) Kabupaten Mimika.
Kata dia, anak-anak yang terpaksa mencari penghasilan tambahan ini dikarenakan kondisi ekonomi keluarga. Naasnya, beberapa diantara mereka terpaksa harus putus sekolah, bahkan ada juga yang bersekolah, namun sepulangnya harus menyempatkan waktu guna mencari uang jajan.
“Kira sudah turun sampai ke tempat-tempat tinggal mereka itu, dan memang betul masalah ekonomi menjadi penyebab di situ sehingga orang tua juga kelihatan sepertinya tidak menghalangi mereka, tapi membiarkan mereka untuk mencari uang dengan cara-cara seperti itu,” kata Andarias.
Untuk mengatasi hal ini, Andarias menyebutkan pihaknya sedang berupaya untuk menghentikan, namun juga memberikan solusi untuk membantu kebutuhan anak-anak itu.
Seperti diketahui, anak-anak karton yang meregenerasi ini di Mimika kian merajalela. Dulu, mereka hanya beraksi di sekitaran jalan Yos Sudarso, depan eks Pasar Swadaya (pasar lama), namun kini menyebar hingga ke Jalan Budi Utomo, Mimika, Papua Tengah. Namun hal itu, seolah dianggap hal lumrah oleh masyarakat.
Menurut informasi yang dihimpun Antarpapua.com, jasa penyedia karton alas tempat duduk kendaraan roda dua tersebut telah beroperasi lebih dari enam tahun, yang katanya untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.
Fakta menariknya adalah, jasa tersebut selalu melakukan regenerasi layaknya sebuah organisasi pemuda.
Mereka menggunakan potongan karton-karton bekas yang sudah dibagi-bagi menjadi beberapa bagian, kemudian menutup jok atau tempat duduk pada sepeda motor yang terparkir di median jalan untuk meraup keuntungan dari pemilik kendaraan, sesuai yang diberikan oleh pemilik kendaraan yang berbaik hati.
Berkaitan dengan ini, Dinas Sosial Kabupaten Mimika juga sudah melakukan pelatihan kader, untuk pendataan anak-anak terlantar dan kurang beruntung.
Kader-kader tersebut sudah tersebar di tiga distrik, yakni Distrik Mimika Baru, Distrik Wania dan Distrik Kwamki Narama. Dari tiga distrik tersebut, telah direkrut 2 kader dari total 20 kampung di tiga distrik tersebut.
Mereka nanti akan bekerja sama dengan Dinas Sosial dalam hal pendataan anak-anak terlantar dan kurang beruntung. Nantinya, data yang dihasilkan akan disuplai ke Dinas Sosial, untuk selanjutnya ditindaklanjuti.
“Kalau kita hanya bicara saja tidak bisa mengatasi masalah. Jadi kita ini kan ada lembaga atau OPD yang berkaitan dengan anak-anak ini, salahsatunya Dinas Pemberdayaan Perempuan, terus kami di Dinas Sosial itu lebih fokus kepada bagaimana mengatasi masalah kemiskinan mereka,” kata Andarias.
“Jadi kalau misalnya anak-anak ada yang tahun lalu dan tahun ini kita ada lakukan pelatihan (kader-kader), yang kita lagi lakukan, bahwa itu juga kita melihat anak-anak yang bisa dibantu, kita akan bantu untuk masalah ekonomi,” pungkasnya.